Delegasi Internasional Disambut Hangat, Budaya Makassar Jadi Pusat Perhatian di Cultural Night

Makassar kembali menorehkan momen istimewa dengan menjadi tuan rumah ajang internasional yang mempertemukan akademisi, mahasiswa, dan tamu dari berbagai belahan dunia. Sebanyak 21 peserta dari 13 delegasi internasional hadir dalam sebuah malam kebudayaan bertajuk Cultural Night yang digelar oleh Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (FKG Unhas). Acara ini menjadi bagian penting dari rangkaian The 2nd International Dental Summer Course 2025, sebuah forum ilmiah bergengsi yang tahun sebelumnya dilaksanakan di Qatar.

Dekan FKG Unhas, Irfan Sugianto, mengungkapkan rasa bangganya karena Makassar dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan tahun ini. Menurutnya, acara ini bukan hanya sekadar ruang akademik, tetapi juga kesempatan emas untuk mengenalkan keindahan budaya lokal kepada para peserta internasional. “Ini sebuah kehormatan besar bagi kami. Peserta tidak hanya memperoleh ilmu dalam bidang kedokteran gigi, tetapi juga mendapat pengalaman langsung merasakan kekayaan budaya Makassar,” ujarnya penuh semangat.

Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Kota Makassar hadir secara penuh dalam acara ini. Wali Kota Makassar, Munafri Arifiddin, yang datang bersama Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa Mahmud, menyampaikan sambutan hangat kepada para tamu undangan. Dalam pidatonya, Munafri menekankan bahwa pertemuan internasional semacam ini memiliki nilai strategis, bukan hanya dalam bidang pendidikan dan kesehatan, melainkan juga sebagai sarana mempererat hubungan antarbangsa melalui kebudayaan.

Ia juga menambahkan bahwa Makassar memiliki daya tarik yang khas, mulai dari keramahan masyarakat hingga keindahan alamnya. “Kami ingin para delegasi bisa menikmati panorama Pantai Losari, menyaksikan matahari terbenam yang menjadi salah satu terbaik di Indonesia, dan membawa pulang kenangan indah dari kota ini,” ungkapnya.

Acara kemudian berlanjut dengan penampilan spektakuler dari para anak muda Makassar yang menampilkan tari empat etnis khas daerah, yakni Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Pertunjukan ini sukses memikat perhatian para delegasi internasional yang hadir dari negara-negara seperti Rumania, Mongolia, India, Tunisia, Pakistan, Malaysia, Mesir, Irak, Yaman, Sudan, Tiongkok, Afganistan, hingga Indonesia sendiri. Suasana semakin hangat ketika masing-masing delegasi turut berbagi cerita dan memperkenalkan kebudayaan khas dari negara asal mereka.

Kemeriahan malam itu membuktikan bahwa Makassar bukan hanya sebuah kota dengan sejarah panjang, melainkan juga ruang pertemuan budaya dunia yang hidup dan dinamis. Kehadiran para delegasi internasional di Cultural Night menjadi simbol dari jalinan persahabatan, kolaborasi akademik, sekaligus penguatan identitas budaya lokal yang kian dikenal secara global.