Dedi Mulyadi Gagas Aturan Rumah Hadap Sungai di Jawa Barat: Revitalisasi Tata Ruang dan Pemanfaatan Lahan
Tanggal: 28 Mei 2025 20:15 wib.
Tampang.com | Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali melontarkan gagasan inovatif yang berpotensi mengubah lanskap tata ruang di provinsi yang dipimpinnya. Ia mempertimbangkan untuk mengatur agar rumah-rumah warga di Jawa Barat diharuskan menghadap ke sungai. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya besar dalam memperbaiki tata ruang dan optimalisasi pemanfaatan lahan.
“Mungkin Jawa Barat ke depan bisa jadi nanti ada aturan bahwa rumah harus menghadap ke sungai, bukan membelakangi sungai,” kata Dedi kepada wartawan di Universitas Indonesia (UI), Selasa (27/5/2025). Pernyataan ini menunjukkan visi jangka panjang Dedi dalam menciptakan harmoni antara pembangunan dan lingkungan.
Dedi memaparkan, wacana yang turut dibahas dalam kuliah umum di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya (FIB) UI ini disinggungkan dengan kebudayaan Jawa Barat. Ia melihat bahwa perbaikan tata ruang ini akan mengembalikan interaksi positif manusia dengan alam.
“Ya kemudian (harus lahir) tata ruang yang kembali lagi membuka ruang-ruang alam, agar manusia mendapat ketenangan dalam berinteraksi hidupnya,” ujar Dedi, menekankan aspek kualitas hidup dan hubungan spiritual dengan lingkungan.
Di samping itu, Dedi juga menyoroti pentingnya mengurangi penggunaan bahan bangunan konvensional seperti batu dan semen. Menurutnya, langkah ini krusial untuk menekan tingkat eksploitasi sumber daya alam yang terus meningkat.
“Kemudian membangun kerangka pembangunan yang efisien yang tidak habis pakai. Misalnya, mengembangkan bambu sebagai bahan bangunan untuk di provinsi Jawa Barat,” jelas Dedi, mengaitkan gagasan rumah menghadap sungai dengan upaya mendorong penggunaan material berkelanjutan.
Rencananya, sebagai bagian dari visi ini, Dedi akan mendirikan sekolah dengan bahan dasar bambu yang ditargetkan dimulai pada tahun ini. Ini merupakan langkah konkret untuk menunjukkan komitmen terhadap pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di Jawa Barat.