Dedi Mulyadi Dukung Presiden Prabowo dalam Pemberantasan Premanisme: Pengusaha Terintimidasi
Tanggal: 13 Mei 2025 22:41 wib.
Tampang.com | Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan dukungannya penuh terhadap langkah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam memberantas premanisme yang semakin meresahkan masyarakat. Dalam pernyataan yang diunggah di akun TikTok-nya, Dedi menekankan pentingnya ketegasan Prabowo dalam menindak preman yang sering berlindung di balik organisasi kemasyarakatan (ormas).
Apresiasi Terhadap Ketegasan Presiden Prabowo
Dedi Mulyadi menyatakan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, langkah tegas Prabowo dalam memberantas premanisme akan memberikan dampak besar terhadap rasa aman masyarakat, terutama dunia usaha. "Saya ucapkan makasih, rasa hormat yang tinggi buat Pak Presiden Indonesia, Prabowo Subianto yang dengan tegas memberantas premanisme dan preman yang seringkali berbaju ormas," ujar Dedi dalam video yang diunggah pada Senin (12/5/2025).
Pentingnya Peran Pejabat Tinggi untuk Stabilitas Keamanan
Lebih lanjut, Dedi menyoroti peran penting pejabat tinggi negara seperti Menkopolhukam, Mendagri, Panglima TNI, dan Kapolri dalam menjaga stabilitas keamanan. Keberadaan mereka, kata Dedi, sangat krusial untuk memulihkan situasi dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat serta dunia usaha.
"Ini adalah sikap luar biasa yang akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi kita semua," tegasnya.
Intimidasi Terhadap Pengusaha dan Upaya Pendekatan Persuasif
Dedi juga mengungkapkan kekhawatiran banyak pengusaha yang merasa terintimidasi oleh praktik premanisme. Meskipun mereka enggan berbicara, pengusaha-pengusaha ini harus terus mengeluarkan uang untuk memenuhi tuntutan yang tidak wajar, yang bisa mengganggu kelancaran produksi dan pekerjaan mereka.
"Saat ini, banyak pengusaha yang terintimidasi. Mereka tidak mau bercerita keluar, tetapi dalam setiap waktu mereka harus mengeluarkan uang untuk pekerjaan dan produksi. Ini yang terjadi," ungkapnya.
Untuk itu, Dedi menilai pentingnya pendekatan persuasif guna mendorong keberanian para pengusaha dalam menyampaikan kondisi yang sebenarnya. "Agar iklim produksi di Indonesia tidak terganggu, baik produksi UMKM maupun pengusaha besar, ini akan menggerakkan ekonomi," jelasnya.
Presiden Bentuk Satgas Anti-Premanisme
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya praktik premanisme yang dilakukan oleh oknum-oknum ormas. Dalam rangka menindak tegas aksi-aksi ini, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan. Satgas ini bertugas untuk menangani dan menindak praktik premanisme yang meresahkan masyarakat dan menghambat iklim investasi di Indonesia.
Dalam rangka mendukung operasi ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian untuk menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak.
"Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menegakkan hukum terhadap aksi-aksi premanisme yang merugikan masyarakat dan dunia usaha," kata Dedi.