Dedi Mulyadi Bertemu Edwin: Menelusuri Kasus Kematian Bayi di RSUD Karawang
Tanggal: 15 Mei 2025 20:05 wib.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pentingnya peningkatan standar pelayanan dan penanganan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang. Pernyataan tersebut disampaikan setelah insiden yang melibatkan seorang ayah, Edwin Septian, yang mengungkapkan protesnya secara terbuka di depan rumah sakit. Protes itu dipicu oleh kematian bayi yang baru dilahirkan istrinya setelah mendapatkan perawatan di RSUD Karawang.
Dalam penjelasannya saat berada di Subang, Dedi Mulyadi meminta agar tim di RSUD Karawang memperbaiki dan menginvestigasi segala kesalahan yang bisa terjadi dalam penanganan pasien. "Saya minta semua pihak di RSUD Karawang untuk segera melakukan evaluasi, terutama jika ada ketidakpuasan dalam penanganan pasien," ujar Dedi.
Kejadian ini terjadi sekitar satu minggu yang lalu ketika Edwin, yang merupakan warga dari Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, melakukan aksi orasi di depan RSUD Karawang dengan pengeras suara. Dia menuntut kejelasan dan tanggung jawab dari pihak rumah sakit atas kematian bayinya yang terjadi setelah proses persalinan yang seharusnya aman.
Dalam orasinya, Edwin mengungkapkan kekecewaannya dan mengindikasikan adanya dugaan kelalaian dalam proses medis yang terjadi pada saat istrinya melahirkan pada 29 April 2025. Edwin merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam penanganan medis yang diterima oleh istrinya. Kendati demikian, ia menyatakan bahwa semua ini dilakukannya setelah melakukan kajian mendalam mengenai proses penanganan medis bagi ibu hamil secara keseluruhan.
Menyikapi insiden tersebut, Dedi Mulyadi telah mengundang Edwin untuk berbicara dan menjelaskan perasaannya di kediamannya yang terletak di Lembur Pakuan, Subang. Gubernur menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang mungkin tidak sesuai harapan dari pihak rumah sakit. "Saya ingin meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dari RSUD Karawang," tuturnya dengan nada penuh empati.
Namun, Dedi juga menekankan pentingnya komunikasi dua arah di mana Edwin diharapkan dapat menerima penjelasan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. "Jika pihak RSUD bisa memberikan penjelasan yang mendetail tentang prosedur yang diikuti, maka saya harap juga ada pemahaman dari Edwin," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Gubernur mengajukan beberapa pertanyaan untuk memahami lebih dalam tentang kejadian yang dialami Edwin. Ia bertanya tentang proses persalinan yang berlangsung di RSUD Karawang, dokter yang menangani istri Edwin, dan di mana kontrol kepastian kehamilan sebelum melahirkan dilakukan. Selain itu, Dedi meminta untuk mengetahui apakah terdapat alat pemeriksaan yang seharusnya ada untuk memeriksa kondisi janin yang tersedia di puskesmas yang ditempuh.
Edwin menjelaskan secara rinci dan mendetail tentang pengalaman yang dialaminya dan keluarga saat Istrinya menjalani persalinan, serta menjelaskan semua kejadian yang menimpa mereka dengan harapan agar kasusnya menjadi perhatian lebih baik bagi pihak rumah sakit dan pemerintah.