Dari Mana Cahaya Bulan Sebenarnya Berasal? Ini Penjelasan Lengkapnya
Tanggal: 25 Mei 2025 21:27 wib.
Tampang.com | Bulan kerap tampak bersinar terang di langit malam, terutama saat fase purnama. Namun, tahukah Anda bahwa cahaya Bulan bukan berasal dari dirinya sendiri? Sinar terang yang kita lihat sebenarnya merupakan pantulan cahaya Matahari.
Menurut penjelasan dari NASA, Bulan tidak memiliki sumber cahaya internal. Cahaya yang terlihat dari Bumi adalah hasil pantulan sinar Matahari yang menyinari permukaan Bulan. Oleh karena itu, bagian Bulan yang menerima cahaya Matahari akan tampak cerah atau bahkan putih cemerlang dari kejauhan. Meski demikian, sebagian besar permukaan Bulan justru berwarna abu-abu gelap.
Secara ilmiah, seberapa banyak cahaya Matahari yang dipantulkan oleh Bulan diukur dengan nilai albedo. Bulan hanya memantulkan sekitar 10 persen cahaya yang diterimanya, jauh lebih rendah dibandingkan Bumi yang memantulkan sekitar 30 persen, atau Venus yang bahkan bisa memantulkan lebih dari 50 persen cahaya Matahari.
Walaupun Venus memantulkan lebih banyak cahaya, Bulan terlihat jauh lebih terang di langit kita karena jaraknya yang sangat dekat dengan Bumi. Saat bulan purnama, cahaya pantulan Bulan begitu kuat sehingga mampu menciptakan bayangan benda di permukaan bumi.
Selain itu, kecerahan Bulan juga berubah-ubah seiring posisinya mengelilingi Bumi. Bulan membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk menyelesaikan satu putaran, dan dalam perjalanan tersebut, sudut sinar Matahari yang diterima Bulan pun berubah. Saat Bulan berada tepat di sisi berlawanan Matahari dari Bumi (sudut 180 derajat), kita menyaksikan fase purnama, ketika cahaya Bulan mencapai puncaknya.
Sebaliknya, saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, yang dikenal sebagai fase bulan baru, Bulan hampir tidak terlihat karena sisi yang memantulkan cahaya membelakangi Bumi.
Fase-fase bulan yang kita kenal seperti sabit, seperempat, dan purnama sebenarnya adalah hasil dari pergerakan Bulan dan perubahan sudut cahaya Matahari yang diterimanya.
Dengan memahami fakta ini, kita bisa semakin mengagumi keindahan Bulan sebagai sahabat malam yang memancarkan cahaya bukan dari dirinya, tapi dari sinar sang Matahari yang dipantulkannya.