Sumber foto: google

Danau Kelimutu: Keindahan Alami dan Tanda Bahaya Erupsi

Tanggal: 26 Mei 2024 23:10 wib.
Badan Geologi mengungkap perubahan warna air Kawah 1 (Tiwu Ata Polo) di Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini mengindikasikan peningkatan status risiko erupsi gunung. Menurut Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, perubahan warna air danau kawah ini sejajar dengan kenaikan aktivitas Gunung Kelimutu dari Level I atau Normal menjadi Waspada atau Level II.

Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 1384,5 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini memiliki 3 danau kawah, yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu). Perubahan warna air danau kawah di Kawah 1 (Tiwu Ata Polo) terjadi pada bulan Desember 2018-Januari 2019 dari warna hijau kebiruan menjadi hijau, kemudian berubah menjadi hijau tua dan kembali menjadi hijau.

Pada 17 Mei 2024 air kawah berubah berwarna hijau tua, kemudian menjadi coklat kehitaman beberapa hari kemudian dengan bualan air teramati di permukaan air kawah. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain curah hujan yang tinggi serta kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat pelarutan batuan, membuat warna air kawah berubah menjadi kebiruan, kehijauan, atau cokelat kehitaman.

Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menyatakan kenaikan tingkat aktivitas Gunung Kelimutu menjadi Waspada atau Level II terhitung mulai Jumat (24/5) pukul 13.00 WITA. Ia juga mengimbau masyarakat atau pengunjung di sekitar Gunung Kelimutu untuk tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah.

PVMBG juga mengamati bahwa Gunung Kelimutu terlihat jelas hingga tertutup kabut pada 1-23 Mei 2024. Asap kawah utama berwarna putih dan intensitas tipis dengan ketinggian berkisar antara 5 sampai 25 meter dari puncak. Terdapat konsistensi perubahan warna yang semakin nyata pada permukaan Kawah I dan II. Pada 17 Mei, air Kawah I mengalami perubahan dari berwarna hijau menjadi hijau tua, teramati dua titik bualan air di atas permukaan air danau kawah di sebelah timur laut, bau gas belerang tercium lemah, dan suhu air danau kawah terukur 23 derajat Celsius. Kemudian, pada 22 Mei, air danau Kawah I berubah warna menjadi cokelat kehitaman dengan suhu air danau 21 derajat Celsius.

Di sisi lain, pada Kawah II, 17 Mei, warna air danau kawah masih berwarna biru muda. Endapan belerang berwarna kuning keemasan bertebaran di atas permukaan air danau kawah dengan suhu air danau kawah sebesar 22 derajat Celsius. Pada 23 Mei, air danau Kawah II berwarna biru muda sama seperti pemeriksaan sebelumnya, teramati endapan belerang berwarna kuning bertebaran di atas permukaan air danau kawah menutupi bagian tengah, hingga sebelah utara, timur, selatan, dan barat, dan suhu air danau kawah 24 derajat Celsius. Arus putaran endapan belerang terlihat muncul di sebelah selatan permukaan air danau kawah, sementara bau gas belerang tercium lemah dan asap kawah nihil.

Berdasarkan data pengukuran amplitudo seismik real-time (RSAM), terjadi peningkatan meski tidak signifikan. Gempa-gempa yang terekam mengindikasikan adanya suplai magma ke permukaan. Data pemantauan baik secara visual maupun instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I, maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.

Balai Taman Nasional (TN) Kelimutu membatasi aktivitas kunjungan wisata ke Danau Kelimutu dengan menetapkan radius aman 250 meter sesuai arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 

Kisah warna air Danau Kelimutu mencerminkan kekuatan alam yang menakjubkan namun juga menyimpan potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Mulailah membiasakan diri untuk memahami bahaya-bahaya alam tersebut dan ikutilah petunjuk serta peraturan yang diberlakukan oleh pihak berwenang ketika berkunjung ke tempat-tempat alam yang berpotensi berbahaya seperti Danau Kelimutu. Keindahan alam memang menarik, namun keselamatan diri dan orang lain harus tetap menjadi prioritas utama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved