Danantara Tegaskan Tak Cuma Kelola Aset, Tapi Investasi untuk Buka Lapangan Kerja
Tanggal: 23 Jul 2025 08:49 wib.
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau yang lebih dikenal dengan Danantara Indonesia baru-baru ini menegaskan bahwa perannya tidak terbatas hanya pada pengelolaan aset negara. Sebaliknya, Danantara berfungsi sebagai penggerak investasi strategis yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor. Pernyataan ini disampaikan oleh Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, pada saat diadakan forum pembekalan yang melibatkan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia, yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) pada tanggal 22 Juli lalu.
Dalam forum tersebut, Pandu menekankan pentingnya investasi ini dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar global. "Kami tidak hanya mengelola aset, tetapi kami juga menginvestasikannya kembali untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah internasional," ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Selasa.
Lebih lanjut, Pandu menjelaskan bahwa strategi diplomasi ekonomi harus menjadi alat utama bagi Indonesia untuk beradaptasi dengan dinamika global yang terus berubah. Hal ini termasuk membuka akses terhadap modal, teknologi, serta kemitraan strategis di luar negeri. Danantara Indonesia berpura-pura sebagai mitra kebijakan yang memiliki kemampuan untuk menerjemahkan potensi domestik menjadi investasi nyata yang berjangka panjang.
"Diplomasi ekonomi adalah instrumen strategis yang sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan global secara proaktif. Danantara Indonesia berperan sebagai penghubung antara potensi ekonomi Indonesia dengan arus investasi internasional yang konkrit, terukur, dan berimbas dalam jangka waktu yang panjang," jelasnya.
Pandu juga mengungkapkan bahwa Danantara dibentuk dengan tujuan mengelola dan mengonsolidasikan aset strategis negara secara efisien. Beberapa sektor utama yang menjadi fokus investasi Danantara mencakup energi terbarukan, infrastruktur, pangan, kesehatan, ekonomi digital, dan jasa keuangan.
Dengan potensi aset yang diperkirakan mencapai lebih dari USD 900 miliar, Danantara berambisi untuk bertransformasi menjadi salah satu sovereign investment platform terkemuka di dunia. Komitmen tersebut adalah untuk menyeimbangkan mandat finansial, sosial, dan lingkungan. "Para Duta Besar serta perwakilan RI di luar negeri berfungsi sebagai 'mata dan telinga' bagi Danantara Indonesia. Mereka akan membantu dalam memperluas kemitraan serta akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan keterampilan," tambah Pandu.
Dalam konteks yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha C. Nasir, menyatakan bahwa kehadiran Danantara merupakan bagian integral dari strategi diplomasi ekonomi Indonesia ke depan. "Keberadaan Danantara Indonesia sangat selaras dengan tugas pokok serta fungsi Kemlu sebagai penopang diplomasi ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, sinergi dan dukungan diplomasi terhadap Danantara Indonesia adalah suatu hal yang tak terhindarkan," papar Arrmanatha, menandakan bahwa kerja sama antara berbagai pihak sangat penting untuk mencapai tujuan bersama.