Danantara Mau Gabung BUMN Logistik Jadi Satu Perusahaan
Tanggal: 23 Jun 2025 13:45 wib.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) saat ini sedang merencanakan langkah strategis untuk menggabungkan seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di sektor logistik menjadi satu entitas perusahaan. Inisiatif ini diungkapkan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, yang mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 18 perusahaan yang berkecimpung dalam sektor logistik, termasuk BUMN serta anak-anak usahanya. Namun, Dony mengamati bahwa model bisnis yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan ini belum cukup kompetitif dibandingkan dengan pemain-pemain di sektor yang sama.
Dony menyatakan, "Di dalam industri logistik, terdapat 18 perusahaan yang mendominasi pasar, namun masing-masing dari perusahaan tersebut relatif kecil, dengan variasi layanan yang beragam dan tanpa konsep yang jelas." Pernyataan ini disampaikan Dony dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh IKA Fikom Unpad di Jakarta, pada Jumat (18/6/2025).
Dalam pandangannya, banyak BUMN di Indonesia yang aktif dalam bidang logistik, baik di tingkat induk maupun anak usaha. Beberapa perusahaan yang tergabung dalam kelompok ini adalah Angkasa Pura Logistik, Pos Logistik Indonesia, Kereta Api Logistik, Pelindo Solusi Logistik (SPSL), Pelindo Logistik, dan Semen Indonesia Logistik. Dony menambahkan bahwa meskipun semua perusahaan tersebut beroperasi di ranah logistik, mereka tidak seluruhnya berkontribusi di setiap segmen pasar. "Ada yang fokus di first mile, last mile, nama lain dari middle mile, serta beberapa di antaranya mencoba menjangkau seluruh rantai distribusi dari ujung ke ujung. Namun, daya saing keseluruhan mereka masih kurang kuat," imbuh Dony.
Sebagai respons atas tantangan ini, BPI Danantara melakukan pemetaan menyeluruh terhadap berbagai lini bisnis BUMN dengan tujuan untuk menciptakan sebuah konsolidasi yang efisien. Pemetaan ini diharapkan dapat mempertemukan BUMN yang memiliki lini bisnis serupa untuk bekerja sama dan memperkuat daya saing mereka.
Dony menjelaskan, "Rencana kami adalah mengubah 18 entitas logistik yang ada menjadi satu perusahaan besar yang kompetitif, yang tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. Dengan demikian, kami dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Danantara." Ia juga mencatat bahwa Indonesia memiliki total 888 BUMN, yang termasuk anak dan cucu usaha. Danantara mensasarkan untuk memangkas jumlah BUMN tersebut menjadi kurang dari 200 perusahaan.
Diharapkan, konsolidasi yang dilakukan untuk BUMN-BUMN tersebut akan meningkatkan daya saing dan efisiensi di setiap sektor di mana perusahaan-perusahaan pelat merah ini beroperasi. "Kami melihat pentingnya untuk mengkonsolidasikan bisnis dari 888 perusahaan menjadi lebih sedikit, dengan harapan tidak hanya mengurangi redundansi, tetapi juga menciptakan perusahaan-perusahaan yang lebih kuat dan robust," ucapnya.
Keputusan untuk menggabungkan BUMN di sektor logistik merupakan langkah yang strategis dan bisa berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi operasional. Dalam konteks ini, penting untuk melihat bagaimana konsolidasi dapat meningkatkan sinergi antara berbagai entitas dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta logistik global. Penggabungan ini diharapkan bukan hanya untuk memperkuat posisi pasar, tetapi juga untuk menggali potensi pasar baru yang selama ini masih terabaikan oleh masing-masing BUMN yang ada di sektor tersebut.