Sumber foto: Unsplash

Dampak Pembangunan IKN Terhadap Bisnis Hotel di Kalimantan Timur

Tanggal: 10 Jul 2024 21:13 wib.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan bahwa bisnis hotel di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan okupansi. Hal ini disebabkan oleh fokus Pemerintah Indonesia dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajem Paser Utara. Maulana menyatakan bahwa ketika potensi pasar berpindah ke wilayah lain, akan terjadi penurunan okupansi. Contoh konkretnya adalah fokus pembangunan IKN yang mengakibatkan pergeseran peningkatan okupansi hotel, dengan Kaltim mencatat lonjakan tertinggi secara nasional.

Menurut Maulana, wilayah yang menjadi fokus kegiatan pemerintah pusat akan menarik okupansi hotel yang tinggi. Kontribusi pasar terbesar bagi bisnis perhotelan berasal dari kegiatan pemerintah. Ia menjelaskan bahwa saat ini, Kaltim memiliki okupansi tertinggi karena wilayah tersebut menjadi markas IKN yang sedang dikembangkan oleh pemerintah.

Lebih lanjut, Maulana menyebut bahwa okupansi hotel di sekitar wilayah IKN mengalami lonjakan, terutama seiring dengan rencana perayaan HUT RI ke-17 Agustus di pusat pemerintahan baru ini. Dengan secara resmi menyelenggarakan upacara peringatan kemerdekaan negara di IKN, diperkirakan akan terjadi peningkatan okupansi hotel di sekitar area tersebut.

Perencanaan pembangunan dan pengembangan IKN di Kalimantan Timur juga mempengaruhi permintaan akomodasi saat perayaan 17 Agustus. Sebagaimana dikatakan Maulana, tamu undangan yang mayoritas berdomisili di Jakarta akan memerlukan fasilitas akomodasi di sekitar IKN selama perayaan tersebut. Dampaknya, hotel-hotel di wilayah tersebut penuh dipenuhi pesanan menjelang peringatan HUT RI.

Maulana mencatat bahwa saat ini belum tersedia data rinci terkait tingkat keterisian kamar hotel di wilayah Kaltim pada waktu menjelang perayaan HUT RI. Namun, ia memastikan bahwa hotel-hotel di area tersebut pasti akan mengalami peningkatan okupansi.

Melihat pertumbuhan okupansi hotel yang berkaitan dengan pembangunan IKN di Kaltim, segmen industri perhotelan di wilayah tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar. Diharapkan bahwa pengembangan IKN akan memberikan dampak positif bagi industri perhotelan, menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Dalam konteks ini, penting bagi pelaku usaha perhotelan di Kalimantan Timur untuk mempersiapkan diri secara praktis, baik dari segi peningkatan kapasitas maupun peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung pengembangan sektor perhotelan, termasuk infrastruktur, regulasi, dan promosi pariwisata.

Kesimpulannya, pembangunan IKN di Kalimantan Timur memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnis hotel di wilayah tersebut. Peningkatan okupansi adalah salah satu indikator positif dalam mengukur manfaat ekonomi dari pembangunan proyek besar seperti IKN. Diharapkan adanya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam memanfaatkan peluang-peluang yang muncul seiring dengan penguatan sektor perhotelan di Kaltim.

Dampak Pembangunan IKN Terhadap Bisnis Hotel di Kalimantan Timur

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan bahwa bisnis hotel di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan okupansi. Hal ini disebabkan oleh fokus Pemerintah Indonesia dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajem Paser Utara.

Maulana menyatakan bahwa ketika potensi pasar berpindah ke wilayah lain, akan terjadi penurunan okupansi. Contoh konkretnya adalah fokus pembangunan IKN yang mengakibatkan pergeseran peningkatan okupansi hotel, dengan Kaltim mencatat lonjakan tertinggi secara nasional.

Menurut Maulana, wilayah yang menjadi fokus kegiatan pemerintah pusat akan menarik okupansi hotel yang tinggi. Kontribusi pasar terbesar bagi bisnis perhotelan berasal dari kegiatan pemerintah. Ia menjelaskan bahwa saat ini, Kaltim memiliki okupansi tertinggi karena wilayah tersebut menjadi markas IKN yang sedang dikembangkan oleh pemerintah.

Lebih lanjut, Maulana menyebut bahwa okupansi hotel di sekitar wilayah IKN mengalami lonjakan, terutama seiring dengan rencana perayaan HUT RI ke-17 Agustus di pusat pemerintahan baru ini. Dengan secara resmi menyelenggarakan upacara peringatan kemerdekaan negara di IKN, diperkirakan akan terjadi peningkatan okupansi hotel di sekitar area tersebut.

Perencanaan pembangunan dan pengembangan IKN di Kalimantan Timur juga mempengaruhi permintaan akomodasi saat perayaan 17 Agustus. Sebagaimana dikatakan Maulana, tamu undangan yang mayoritas berdomisili di Jakarta akan memerlukan fasilitas akomodasi di sekitar IKN selama perayaan tersebut. Dampaknya, hotel-hotel di wilayah tersebut penuh dipenuhi pesanan menjelang peringatan HUT RI.

Maulana mencatat bahwa saat ini belum tersedia data rinci terkait tingkat keterisian kamar hotel di wilayah Kaltim pada waktu menjelang perayaan HUT RI. Namun, ia memastikan bahwa hotel-hotel di area tersebut pasti akan mengalami peningkatan okupansi.

Melihat pertumbuhan okupansi hotel yang berkaitan dengan pembangunan IKN di Kaltim, segmen industri perhotelan di wilayah tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar. Diharapkan bahwa pengembangan IKN akan memberikan dampak positif bagi industri perhotelan, menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Dalam konteks ini, penting bagi pelaku usaha perhotelan di Kalimantan Timur untuk mempersiapkan diri secara praktis, baik dari segi peningkatan kapasitas maupun peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung pengembangan sektor perhotelan, termasuk infrastruktur, regulasi, dan promosi pariwisata.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved