Dampak Melemahnya Rupiah Terhadap Dunia Usaha: Kekhawatiran Pengusaha dan Potensi PHK Massal
Tanggal: 21 Jun 2024 17:55 wib.
Pengusaha di Indonesia tengah menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dengan rupiah yang menguat di atas angka Rp 16.400 per USD, berbagai dampak negatif dirasakan oleh para pelaku usaha, terutama dalam hal daya beli masyarakat dan efisiensi, khususnya terkait dengan tenaga kerja.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta, Nurjaman, mengungkapkan kekhawatiran bahwa melemahnya rupiah berpotensi menekan produksi dan efisiensi di berbagai sektor usaha. "Kami khawatir efisiensi di bidang tenaga kerja bisa terganggu, namun kami berharap hal tersebut tidak terjadi," ujarnya.
Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan adalah potensi terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), yang jika terjadi dapat menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran. Fenomena ini diperparah dengan adanya pemutusan hubungan kerja yang telah terjadi dalam beberapa sektor, seperti industri tekstil.
Nurjaman juga menyoroti peningkatan angka pengangguran, terutama di tengah pertumbuhan jumlah lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah menengah atas (SMA) setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah pencari kerja semakin bertambah, sementara peluang kerja dalam industri cenderung menurun sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah.
Dampak dari pelemahan rupiah juga tidak hanya dirasakan oleh dunia usaha, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Sebagai mata uang lokal, nilai tukar rupiah yang terus melemah memberikan tekanan ekonomi yang signifikan, sehingga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang luas.
Menyikapi hal ini, Nurjaman menegaskan bahwa pelemahan rupiah pada tingkat yang sangat ekstrem, seperti saat ini di atas Rp 16.400 per USD, merupakan beban berat bagi semua pihak. "Dengan nilai tukar sebesar itu, kita berusaha bertahan di bawah angka psikologis Rp 16.000 agar usaha dapat tetap berjalan dengan baik dan kelangsungan bisnis serta lapangan kerja dapat terjaga," ujarnya.
Selain itu, pelemahan rupiah juga memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor ekspor dan impor. Dengan rupiah yang melemah, biaya impor akan meningkat, sedangkan pendapatan dari ekspor menjadi kurang menguntungkan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang lebih luas, serta potensi terganggunya hubungan dagang dengan negara lain.