Daftar Harga Terbaru Bahan Bakar Minyak (BBM) di Seluruh SPBU RI
Tanggal: 13 Sep 2024 12:36 wib.
Keputusan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia oleh Badan Usaha Penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) telah diberlakukan sejak 1 September 2024. Penurunan harga ini dilakukan oleh sejumlah perusahaan seperti SPBU PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia. Salah satu contohnya adalah penurunan harga BBM Pertamax di wilayah DKI Jakarta, yang sebelumnya Rp 13.700 per liter menjadi Rp 12.950 per liter. Begitu pula dengan harga Pertamax Turbo yang turun dari Rp 15.450 per liter menjadi Rp 14.475 per liter. Penurunan harga juga terjadi pada BBM Solar jenis Dexlite dan produk Pertamina Dex. Harga Dexlite turun dari Rp 15.350 per liter menjadi Rp 14.050 per liter, sementara harga Pertamina Dex dari Rp 15.650 per liter menjadi Rp 14.550 per liter.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyatakan bahwa penyesuaian harga BBM non-subsidi akan terus dilakukan sesuai dengan tren harga rata-rata publikasi minyak, yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi dan penyesuaian harga BBM non-subsidi akan dilakukan secara berkala setiap bulannya, sesuai dengan tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Dalam hal ini, harga BBM non-subsidi Pertamina mengalami penurunan pada bulan September.
Selain Pertamina, Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy juga mengalami penurunan harga pada 1 September 2024. Untuk lebih jelasnya, berikut daftar harga terbaru BBM di seluruh SPBU di Indonesia:
BBM Pertamina di DKI Jakarta:
- Pertalite: Rp 10.000 per liter
- Pertamax: Rp 12.950 per liter
- Pertamax Turbo: Rp 14.475 per liter
- Pertamina Dex: Rp 14.550 per liter
- Dexlite: Rp 14.050 per liter
- Pertamax Green: Rp 13.650 per liter
BBM Shell:
- Shell Super: Rp 13.450 per liter
- Shell V-Power: Rp 14.280 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp 14.660 per liter (kecuali di Jawa Timur)
- Shell Diesel Extra: Rp 14.200 per liter (hanya di Jawa Timur)
- Shell V-power Nitro: Rp 14.480 per liter (kecuali di Jawa Timur)
BBM BP-AKR:
- BP Ultimate: Rp 14.280 per liter
- BP 92: Rp 13.450 per liter
- BP Diesel: Rp 14.200 per liter (hanya di Jawa Timur)
- BP Ultimate Diesel: Rp 14.660 per liter
BBM Vivo:
- Revvo 95: Rp 14.200 per liter
- Revvo 92: Rp 13.450 per liter
- Revvo 90: Rp 11.950 per liter
Penurunan harga BBM ini tentu memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi beban biaya transportasi sehari-hari. Dengan harga BBM yang lebih terjangkau, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, penurunan harga BBM juga diharapkan dapat mengurangi inflasi dan mengendalikan biaya hidup. Hal ini memberikan dampak positif pada daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Keputusan penurunan harga BBM dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti turunnya harga minyak dunia dan stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Dalam jangka panjang, penurunan harga BBM ini diharapkan dapat memberikan efek positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam mengendalikan inflasi.
Di sisi lain, penurunan harga BBM juga akan berdampak pada sektor energi, transportasi, dan industri lainnya. Pengurangan harga BBM bagi perusahaan dan industri akan meningkatkan daya saing dan mengurangi biaya produksi, sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional pasca dampak pandemi COVID-19.
Sebagai informasi tambahan, penurunan harga BBM bukan hanya memberikan keuntungan bagi masyarakat secara langsung, tetapi juga dapat mengurangi beban subsidi pemerintah. Dengan penurunan harga BBM, pemerintah dapat mengalokasikan dana subsidi untuk kegiatan pembangunan dan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Penurunan harga BBM yang diberlakukan oleh Badan Usaha Penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh Indonesia memberikan dampak positif secara luas, baik bagi masyarakat maupun perekonomian nasional. Di samping itu, penurunan harga juga diharapkan dapat memberikan efek positif bagi sektor industri dan energi. Dalam jangka panjang, penurunan harga BBM dapat menjadi salah satu faktor pendukung dalam pemulihan ekonomi nasional pasca dampak pandemi COVID-19.