Sumber foto: website

Daftar 3 Grup Kopassus, Nomor 2 Penumpas Pemberontakan Pernah Dipimpin KSAD Maruli

Tanggal: 4 Agu 2024 20:36 wib.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite kebanggaan TNI AD. Satuan tersebut memiliki tiga grup dengan kemampuan yang mematikan. Ketiganya ditempatkan di lokasi strategis yang berbeda. Tujuan pemisahan markas untuk memudahkan pergerakan pasukan ketika dibutuhkan. Grup 1 bermarkas di Serang, Banten, Grup 2 bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah dan markas Grup 3 berada di Mako Cijantung, Jakarta Timur. 

Berikut daftar tiga grup Kopassus dengan spesialisasi masing-masing.

1. Grup 1 Kopassus/Para Komando

Grup 1 Kopassus berperan sebagai Para Komando (Parako). Para prajurit yang tergabung dalam grup itu bisa diterjunkan di mana saja, seperti operasi lintas udara hingga penyerbuan amfibi dari laut.

Grup itu semula bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur (Jaktim). Hanya saja dipindahkan ke Serang, Banten, dengan pertimbangan kawasan Cijantung akan ramah dan dikhawatirkan menyulitkan latihan Kopassus. Lokasi tersebut sejatinya bukan tempat yang asing bagi prajurit Kopassus. Serang sebelumnya menjadi tempat latihan penerjunan prajurit.

Dalam buku Kopassus untuk Indonesia karya Iwan Santosa dan EA Natanegara (2009),  disebutkan markas Grup 1 Kopassus sangat strategis sebagai penjaga pintu barat Pulau Jawa. Lokasi markas ini tepatnya berada di sekitar kawasan industri petrokimia dan industri baja yang dibangun Rusia pada 1960-an atau Krakatau Steel.

Dekat dengan Pelabuhan Merak, markas Grup 1 Kopassus memiliki pangkalan udara (Lanud) Gorda dengan dua landasan seluas 700 hektare. Lanud ini dibangun oleh romusha (pekerja paksa) pada masa pendudukan Jepang pada 1943. 

Grup 1 Kopassus didirikan pada 23 Maret 1963. Pembentukan Grup 1 Kopassus yang saat itu bernama RPKAD dipimpin oleh Kolonel Inf Moeng Parhadimulyo dalam upacara di Lapangan IKADA sekarang Monas dengan komandan yang pertama yakni Mayor LB Moerdani.

Selain LB Moerdani, nama-nama yang pernah menjadi Dangrup 1 Kopassus antara lain Wismoyo Aris Munandar hingga Pramono Edhie Wibowo. Kekuatan Grup 1 terdiri dari 3.274 personel dalam empat batalyon tempur yaitu:

• Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika
• Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika
• Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika
• Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika.

2. Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha

Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha dibentuk pada 1962. Pembentukan tidak lepas dari banyaknya pemberontakan bersenjata di antaranya DI/TII, Repulik Maluku Selatan (RMS) di Ambon, PRRI/Permesta, Operasi Trikora di Irian Barat, dan G30S/PKI.

Keberadaan Grup 2 Kopassus di Jawa Tengah sangat penting mengingat daerah tersebut menjadi basis G30S/PKI. Kehadiran Kopassus yang saat itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) berhasil memukul pemberontakan komunis di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selanjutnya, 12 Februari 1966 Resimen Para Komando Angkatan Darat (Menparkoad) berubah nama menjadi Puspassusad atau Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat. Akibat perubahan itu, Batalyon-2 bertugas melakukan Para Komando dan Sandi Yudha. Selain itu, terjadi peningkatan dari batalyon menjadi grup yang membawahi dua detasemen tempur, yakni Den-21 dan Den-22.

Pada 17 Februari 1971, grup ini kembali berubah nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha Angkatan Darat. Praktis Grup-2 menjadi Grup-2 Kopassandha. Markas pun ikut pindah dari Tuguran di Magelang ke Kartosura, Sukoharjo.

Pada Januari 1978 Markas Grup 2 Sandi Yudha di Tuguran secara bertahap dipindahkan ke Kartasura. Kemudian pada pertengahan tahun di era kepemimpinan Danjen Kopassandha Brigjen TNI Yogi S.M, Grup 3 Para Komando yang berpangkalan di Kartasura dibubarkan, personelnya disebar dimasukkan ke Grup 1, Grup 2, dan Grup 4. Pangkalan Kartasura menjadi Grup 2 sekaligus menjadi Grup Sandi Yudha.

Grup 2 Kopassus diperkuat oleh 1.459 prajurit terdiri atas:

• Batalyon 21/Buhpala Yudha
• Batalyon 22/Manggala Yudha
• Batalyon 23/Dhanuja Yudha

Sejumlah tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup (Dangrup) 2 Kopassus antara lain Letkol Inf Dading Kalbuadi, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak yang saat itu berpangkat kolonel. Kemudian, Letjen Ricard Horja Taruli Tampubolon yang saat itu juga berpangkat kolonel dan bakal menjabat sebagai Irjen TNI.

3. Grup 3 Kopassus/Sandi Yudha

Grup 3 Kopassus dibentuk pada 24 Juli 1967 dan bermarkas di Mako Cijantung, Jakarta Timur. Berbeda dengan Grup 1 dan Grup 2 yang mengemban misi operasi tempur, Grup 3/Sandi Yudha memiliki spesialisasi tambahan yaitu intelijen.

Calon personel di Grup 3 Kopassus diseleksi sangat ketat di internal, mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. Sebab sebelum pasukan berskala besar diterjunkan, prajurit Grup 3 ini akan diterjunkan untuk melakukan operasi intelijen tempur.

Selama mengikuti pendidikan Sandhi Yudha, para calon prajurit Grup 2 Kopassus diberi materi pendidikan mulai dari intelijen dan pengetahuan pendukung untuk intelijensia di medan operasi seperti penyamaran, navigasi, bela diri khusus, penggunaan alat-alat khusus intelijen, dan lain-lain. 

Bahkan, beberapa personel terpilih dari grup ini dikirim lagi untuk sekolah ke Pusat Pendidikan Intelijen Militer di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, hingga Inggris. Di antara seluruh jenis prajurit di Kopassus, yang paling spesifik pendidikannya yaitu prajurit di Grup 3/Sandhi Yudha.

Karena kekhususannya tersebut, anggota Grup 3 memiliki spesifikasi tugas perang rahasia berupa clandestine operation di antaranya combat intel atau intelijen tempur dan counter insurgency atau kontra pemberontakan. Grup 3 Kopassus terdiri atas:

• Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama
• Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama
• Batalyon 33/Wira Sandhi Yudha Sakti

Sejumlah tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup 3 Kopassus antara lain Kolonel Inf Edi Sudrajat, Kolonel Inf Sintong Panjaitan, Kolonel Inf Tarub, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan yang saat itu berpangkat kolonel. Ada juga Kolonel Inf Agus Surya Bakti.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved