Cuaca Buruk Paksa Tim SAR Hentikan Sementara Pencarian Tiga Pemancing Hilang di Perairan Semarang
Tanggal: 20 Agu 2025 13:19 wib.
Upaya pencarian terhadap tiga pemancing yang dilaporkan hilang di kawasan pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, terpaksa dihentikan sementara pada Selasa (17/8). Tim gabungan SAR menunda operasi karena kondisi cuaca ekstrem yang melanda perairan utara Kota Semarang. Gelombang tinggi disertai angin kencang membuat proses pencarian tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.
Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang, Mulwahyono, menjelaskan bahwa keselamatan tim penyelamat juga menjadi prioritas utama. “Kami hentikan sementara karena memang cuaca yang tidak memungkinkan. Namun, kami tetap siagakan satu unit perahu Rigid Inflatable Boat (RIB) di sekitar lokasi untuk berjaga-jaga,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa pencarian akan kembali dilanjutkan begitu kondisi laut dinyatakan lebih aman.
Hingga saat ini, tim SAR masih berfokus pada pencarian tiga korban yang belum ditemukan. Mereka merupakan bagian dari lima pemancing yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah kapal yang mereka tumpangi diterjang cuaca buruk saat sedang memancing di sekitar pintu masuk pelabuhan. Dari kelima korban, dua orang sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan telah dievakuasi ke darat. Kedua korban tersebut diketahui bernama Febriyanto (35), warga Semarang Timur, serta Bagus Wicaksono (33), warga Sayung, Kabupaten Demak.
Musibah ini terjadi ketika rombongan yang terdiri dari 12 pemancing berangkat menggunakan kapal sewaan menuju perairan di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas. Namun nahas, perjalanan mereka harus berakhir tragis setelah kapal yang mereka gunakan menghadapi cuaca ekstrem. Gelombang tinggi dan angin kencang membuat kapal tidak mampu bertahan sehingga lima orang penumpangnya hilang tersapu ombak.
Menurut keterangan Basarnas, kondisi perairan Semarang dalam beberapa hari terakhir memang cukup berbahaya bagi aktivitas laut, terutama bagi kapal kecil maupun nelayan tradisional. Cuaca buruk yang melanda bukan hanya menyulitkan proses pencarian, tetapi juga meningkatkan risiko bagi para tim penyelamat yang berada di lapangan. Karena itu, penghentian sementara operasi SAR ini dianggap langkah yang paling bijak sembari menunggu situasi lebih kondusif.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban yang hingga kini masih menanti kabar keberadaan tiga anggota keluarganya. Warga sekitar pun ikut memberikan dukungan moral, sementara pemerintah daerah bersama aparat terkait terus berkoordinasi untuk memastikan pencarian dapat kembali dilakukan segera setelah cuaca membaik.
Hingga berita ini diturunkan, Basarnas menegaskan komitmennya untuk tidak menghentikan pencarian sepenuhnya. “Kami tetap standby di lapangan. Begitu cuaca memungkinkan, operasi pencarian akan langsung dilanjutkan,” kata Mulwahyono. Pihaknya berharap cuaca segera bersahabat agar keberadaan ketiga korban bisa segera ditemukan, baik dalam kondisi selamat maupun tidak, demi memberikan kepastian bagi keluarga yang menunggu dengan penuh harap.