China Siap Membangun Dapur untuk Program Makan Bergizi Gratis

Tanggal: 26 Mei 2025 12:15 wib.
Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia (CCCI), yang juga dikenal sebagai Kadin China, baru saja menegaskan komitmennya untuk mendukung program inovatif Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Kadin Indonesia dan CCCI, kerjasama ini secara resmi dimulai dalam acara "Indonesia-China Business Reception 2025" di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada malam hari Sabtu, 24 Mei 2025.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyambut positif kolaborasi yang semakin kuat dengan rekan-rekan dari Kadin China. Dalam upaya memperkuat kerjasama ini, Kadin Indonesia turut melibatkan Komite China yang dinakhodai oleh pengusaha sukses Garibaldi "Boy" Thohir. Menurut Anindya, fokus utama dari kolaborasi ini adalah pada berbagai sektor, terutama perdagangan dan investasi. Namun yang lebih menarik adalah kesepakatan kedua belah pihak untuk ikut mendukung program pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Anin, sapaan akrab Ketua Kadin, menekankan bahwa baik Kadin Indonesia maupun CCCI melihat potensi besar yang dimiliki oleh program MBG. CCCI menyatakan ketertarikan untuk berkontribusi dalam pelaksanaan program tersebut di berbagai area, mulai dari pembangunan dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), hingga penyediaan sumber-sumber protein dan karbohidrat yang berkualitas, serta pengembangan sistem agrikultur yang lebih modern dan produktif.

Anin menjelaskan bahwa kerjasama ini memiliki dampak yang signifikan dan berjangka panjang, terutama bagi keberlangsungan generasi masa depan Indonesia. "Kami sangat optimis bahwa dampak dari program ini akan sangat besar dan berkelanjutan," ungkapnya. 

Salah satu harapan Anin adalah Kadin Indonesia bisa menyediakan setidaknya 1.000 unit SPPG, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membangun total 30.000 SPPG. Kadin China diharapkan juga dapat berperan dalam mencapai target ini. "Kadin akan melaksanakan secara bertahap, tetapi kami ingin agar sebanyak 1.000 SPPG dapat dibangun, dan kami berharap bahwa rekan-rekan dari China dapat berpartisipasi dalam jumlah yang mereka rasa pantas," tambah Anin.

Lebih lanjut, Anin menyatakan bahwa penentuan lokasi dari pendirian SPPG akan diserahkan kepada Kadin China. Dia memperkirakan bahwa lokasi-lokasi tersebut tidak akan jauh dari area investasi perusahaan-perusahaan asal China di Indonesia. "Biasanya, lokasi pembangunan tidak akan jauh dari tempat di mana mereka berinvestasi. Jadi, jika banyak investasi tersentral di Halmahera Timur, Sulawesi, atau Kalimantan, itu akan menjadi fokus mereka," terang Anin. 

Inisiatif ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara kedua negara dalam menangani masalah gizi dan kebutuhan pangan di Indonesia, serta menciptakan fondasi yang kuat untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang ekonomi dan sosial.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved