Chandi 2025 di Bali Siap Jadi Magnet Diplomasi Budaya Dunia
Tanggal: 1 Sep 2025 14:24 wib.
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia memastikan bahwa ajang internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (Chandi) 2025 yang akan digelar di Bali pada awal September mendatang akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai negara sahabat. Hingga saat ini, sebanyak tujuh menteri yang membidangi kebudayaan telah memberikan konfirmasi kehadiran mereka. Para menteri tersebut berasal dari Libya, Palestina, Singapura, Suriah, Tanzania, Timor Leste, serta Zimbabwe, dan diperkirakan kehadiran mereka akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertemuan diplomasi budaya dunia.
Tidak hanya dihadiri oleh para menteri, forum bergengsi ini juga akan melibatkan jajaran pejabat setingkat wakil menteri bidang kebudayaan dari sejumlah negara lain. Brunei Darussalam, Kamboja, Yordania, Iran, Thailand, Uzbekistan, dan Venezuela termasuk di antaranya, sementara perwakilan diplomatik dalam bentuk duta besar juga akan hadir dari berbagai belahan dunia seperti Armenia, Bangladesh, Belarus, Belgia, Bulgaria, Siprus, Georgia, Kenya, Laos, Mongolia, Belanda, Oman, Pakistan, Rwanda, Arab Saudi, dan Tunisia. Selain itu, kehadiran Wakil Duta Besar Korea Selatan juga menambah panjang daftar negara yang akan mengambil bagian dalam Chandi 2025. Dengan lebih dari 40 negara sahabat yang terlibat, gelaran ini diyakini menjadi salah satu forum kebudayaan terbesar yang pernah digelar di Indonesia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa Chandi 2025 bukan sekadar agenda seremonial, melainkan sebuah ruang strategis yang memungkinkan terjalinnya kerja sama, pertukaran ide, dan promosi budaya secara luas. “Kami berharap Chandi 2025 dapat membawa budaya kita yang sangat kaya dan beragam ini semakin terlihat dan dikenal oleh dunia,” ujar Fadli dalam keterangan resminya. Melalui pertemuan ini, Indonesia tidak hanya menampilkan kekayaan budaya nusantara, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan kebudayaan sebagai salah satu pilar penting dalam diplomasi internasional.
Perhelatan yang mengusung tema “Culture for The Future” ini akan berlangsung pada 2 hingga 5 September 2025 di Sanur, Denpasar, Bali. Sebelum acara utama dimulai, masyarakat akan terlebih dahulu disuguhkan dengan rangkaian kegiatan pembuka berupa Pasar Rakyat yang digelar pada 29–30 Agustus 2025 di Kuta, Badung, serta Art Center Bali di Denpasar. Kehadiran Pasar Rakyat ini dirancang untuk menampilkan kekayaan produk budaya, seni, dan kerajinan khas Indonesia sekaligus membangun suasana meriah yang menyambut tamu-tamu dari mancanegara.
Puncak acara Chandi 2025 akan resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada tanggal 3 September. Setelah upacara pembukaan, forum akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat tinggi para menteri yang diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan penting di bidang kebudayaan, diplomasi, dan inovasi lintas negara. Tidak berhenti pada tataran diskusi, kegiatan Chandi 2025 juga menawarkan beragam agenda yang dapat dinikmati langsung oleh masyarakat, mulai dari diskusi panel, sesi pleno, hingga lokakarya budaya. Peserta dapat mengikuti workshop tari tradisional, pembuatan keris, batik, musik angklung, hingga topeng, sementara rangkaian pagelaran musik akan memperkaya pengalaman budaya bagi semua yang hadir.
Untuk memperluas dampak dan partisipasi, penyelenggara juga menyiapkan rangkaian seminar di Universitas Udayana dan Institut Seni Indonesia Bali. Kehadiran para akademisi, mahasiswa, serta pemerhati budaya diharapkan menjadi jembatan antara dunia akademik dengan praktik kebudayaan di lapangan. Tidak hanya itu, Chandi 2025 juga menghadirkan program kunjungan budaya ke Desa Panglipuran, yang dikenal sebagai desa adat dengan tata ruang tradisional yang masih lestari, serta ke Green School Bali yang mengusung konsep pendidikan berkelanjutan. Melalui kunjungan ini, para tamu internasional dapat menyaksikan langsung bagaimana kebudayaan, tradisi, dan inovasi berpadu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Dengan rangkaian acara yang begitu kaya, melibatkan puluhan negara, dan dihadiri langsung oleh kepala negara, Chandi 2025 di Bali diharapkan tidak hanya menjadi pesta kebudayaan, tetapi juga momentum penting yang memperkuat citra Indonesia sebagai pusat diplomasi budaya dunia. Bali sebagai tuan rumah kembali menunjukkan dirinya sebagai panggung yang ideal untuk merangkai dialog peradaban, mempertemukan tradisi dengan inovasi, sekaligus menjembatani kerja sama global yang berakar pada nilai-nilai kebudayaan.