Cerita Haru Nadia, Jemaah Haji Termuda Asal Bali yang Gantikan Sang Ibu
Tanggal: 13 Mei 2025 19:33 wib.
Tampang.com | Di tengah gegap gempita pemberangkatan jemaah haji tahun 2025, kisah Nadia Rahamatika, seorang mahasiswi asal Denpasar, Bali, menyita perhatian. Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Nadia tercatat sebagai calon jemaah haji termuda dari Bali tahun ini. Namun, di balik pencapaian ini, tersimpan cerita haru yang menyentuh hati.
Berangkat Haji Gantikan Sang Ibu yang Wafat
Keberangkatan Nadia ke Tanah Suci bukanlah rencana awal. Ia menggantikan posisi ibunya yang wafat pada November 2024, hanya beberapa bulan sebelum musim haji tiba. Kepergian sang ibu menjadi alasan utama mengapa Nadia, anak bungsu dari empat bersaudara, dipilih oleh keluarga untuk meneruskan niat mulia itu.
“Sebenarnya perasaan saya antara senang dan sedih. Karena di usia saya yang muda ini Allah izinkan saya berangkat ke Tanah Suci. Tapi, di sisi lain, ibu saya seharusnya yang layak ke sana,” ungkap Nadia saat ditemui di Kantor Gubernur Bali, Selasa (13/5/2025).
Berangkat Bersama Sang Ayah
Nadia tak sendirian. Ia berangkat haji bersama sang ayah yang merupakan pensiunan guru di SMP Muhammadiyah Denpasar. Namanya tercatat dalam kloter 71–72 embarkasi Surabaya. Ketiga kakaknya yang telah berkeluarga mendukung penuh keputusan ini, dan mempercayakan Nadia untuk membadalkan ibadah sang ibu.
Siap Fisik dan Spiritual
Meskipun masih muda, Nadia mengaku telah mempersiapkan diri dengan serius. Selain mengikuti bimbingan manasik haji, ia juga rutin berolahraga di pusat kebugaran untuk memastikan kondisi fisiknya tetap prima.
“Alhamdulillah, persiapan sudah lancar semua, tinggal memantapkan hati saja untuk berangkat ke Tanah Suci,” ujar Nadia.
Harapan Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Ibadah haji ini menjadi momen istimewa bagi Nadia. Ia berharap pengalaman spiritual ini akan membawa perubahan besar dalam hidupnya.
“Saya ingin ibadah haji ini jadi titik balik untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga saya bisa membadalkan ibu saya lagi ke sana,” katanya dengan penuh haru.
Nadia juga berharap agar ibadah sang ayah berjalan lancar dan mereka bisa kembali ke Bali dalam keadaan sehat.
“Untuk bapak, semoga sehat selalu dan suatu hari nanti bisa kembali ke Tanah Suci,” tutup Nadia dengan mata berkaca-kaca.