CELIOS Desak Transparansi Proyek dan Keuangan Danantara

Tanggal: 7 Agu 2025 21:19 wib.
Center of Economic and Law Studies (CELIOS) melalui Direktur Eksekutif Bhima Yudistira menyerukan agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) bersikap transparan dalam mengelola proyek dan dana negara. Ia menekankan pentingnya pelibatan publik dalam pemantauan kegiatan investasi Danantara, khususnya dalam konteks transisi energi dan penyaluran dana dari bank-bank milik negara atau Himbara.

Dalam sebuah forum diskusi tentang pembiayaan batu bara dan krisis iklim, Bhima mengusulkan agar Danantara menyediakan sistem pelacakan proyek yang dapat diakses publik. Sistem ini diharapkan mencakup informasi detail mengenai proyek yang didanai, mitra yang terlibat, hingga perkembangan terbaru dan dampaknya terhadap lingkungan. Ia menekankan bahwa inisiatif ini penting agar publik dapat mengawasi arah pendanaan dan memastikan transparansi penggunaan dana negara.

Bhima menyoroti bagaimana negara lain telah lebih dulu mengembangkan model transparansi semacam itu. Ia mengambil contoh sovereign wealth fund (SWF) milik Norwegia, yaitu Norfund, yang membuka data investasinya secara terbuka bahkan untuk warga negara asing. Publik bisa mengakses portofolio proyek yang didanai, jenis aset yang dipilih, hingga imbal hasil dari investasi tersebut. Menurut Bhima, model ini dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki tata kelola Danantara.

Bhima juga mengingatkan bahwa Danantara bukan hanya lembaga investasi biasa, tetapi bagian dari aset publik yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Ia mendesak agar pengelolaan operasional Danantara tidak bersifat tertutup, melainkan inklusif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Dengan begitu, arah investasi dapat dikawal agar tidak bertentangan dengan upaya transisi energi dan tidak memperparah krisis iklim.

Ia berharap pelibatan publik melalui sistem pelacak proyek dapat memperjelas kontribusi Himbara dalam mendanai proyek-proyek energi, termasuk proyek yang dinilai tidak berpihak pada transisi hijau. Dengan kontrol publik yang lebih kuat, Bhima yakin Danantara bisa menjadi lembaga investasi negara yang tidak hanya berdaya secara finansial, tetapi juga berkomitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan ramah iklim.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved