Cegah Penyelewengan BBM, Pertamina Hemat Rp 4,4 Triliun
Tanggal: 25 Mei 2024 15:06 wib.
PT Pertamina (Persero) berhasil menghemat subsidi energi senilai Rp 4,4 triliun selama periode 1 Agustus 2022 hingga kuartal I 2024 berkat pencegahan penyalahgunaan BBM bersubsidi. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan di tengah situasi geopolitik dunia yang tidak menentu dan tekanan terhadap mata uang rupiah, diperlukan penggunaan BBM secara bijak dan penyaluran BBM tepat sasaran untuk membantu pemerintah mengelola devisa dan anggaran negara.
Dalam melakukan penghematan tersebut, Pertamina telah mengimplementasikan berbagai strategi yang efektif. Beberapa upaya agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak yakni Pertamina menggunakan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time. Upaya tersebut, kata Nicke, dilakukan melalui pengembangan alert system yang mengirimkan exception signal dan dimonitor langsung dari command center Pertamina.
Pertamina juga telah melaksanakan program pelatihan dan sosialisasi kepada karyawan terkait pentingnya pengelolaan dan penggunaan BBM yang efisien. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan, diharapkan penggunaan BBM dapat dioptimalkan, sehingga dapat menghindari pemborosan dan penyelewengan.
Selain itu, Melalui sistem ini, data transaksi tidak wajar seperti pengisian di atas 200 liter solar untuk satu kendaraan bermotor atau pengisian BBM bersubsidi kepada kendaraan yang tidak mendaftarkan nomor polisi (nopol) kendaraannya akan termonitor langsung oleh Pertamina.
“Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga kuartal I 2024, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai USD 281 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun,” ungkap Nicke melalui keterangan resmi, Jumat (24/5).
Keberhasilan Pertamina dalam menghemat dana sebesar Rp 4,4 triliun ini juga memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi BBM yang tidak efisien, perusahaan turut serta dalam menyokong program penghematan energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Tak hanya itu, penghematan yang berhasil dicapai oleh Pertamina juga memberikan kontribusi positif terhadap kestabilan harga bahan bakar di pasaran. Dengan pengelolaan yang efisien, Pertamina mampu menjaga ketersediaan pasokan BBM yang stabil, sehingga harga di pasar dapat tetap terjaga.
Pertamina telah membuktikan komitmennya dalam menjaga efisiensi dan menghindari penyelewengan dalam penggunaan BBM. Keberhasilan mereka dalam menghemat dana sebesar Rp 4,4 triliun merupakan bukti nyata bahwa perusahaan ini mampu memberikan manfaat yang besar, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi masyarakat secara umum.
Dengan terus mengoptimalkan strategi penghematan dan pencegahan penyelewengan, Pertamina dapat terus menjaga kemandiriannya dalam menyediakan pasokan energi yang handal dan efisien bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan nasional. Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana langkah-langkah berkelanjutan yang akan diambil oleh Pertamina dalam mempertahankan pencapaian luar biasa ini ke depan.