Cegah Keracunan,Menu MBG Akan Wajib Dites Cepat Sebelum Disajikan
Tanggal: 30 Jun 2025 22:19 wib.
Dalam upaya mencegah terulangnya kasus keracunan makanan di kalangan anak sekolah, langkah inovatif diambil oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Mereka menyiapkan langkah uji cepat atau rapid test terhadap menu makan bergizi gratis (MBG) yang akan disajikan kepada peserta didik. Rencana ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, dalam sebuah seminar yang berlangsung di Kota Bogor pada Selasa, 24 Juni 2025.
Andriko menjelaskan bahwa setiap paket menu MBG yang disajikan kepada anak-anak wajib dilakukan tes cepat sebelum disajikan. "Nanti kalau hasilnya negatif baru dapat disajikan kepada anak-anak. Tapi kalau positif akan ada uji laboratorium selanjutnya," ungkapnya. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh siswa aman dan bebas dari bahan berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan.
Kebijakan ini menjadi sangat penting, terutama mengingat beberapa kasus keracunan makanan yang pernah terjadi di lingkungan sekolah. Melalui uji cepat ini, Gizi Nasional berharap dapat mengurangi risiko terjadinya insiden kesehatan yang bisa merugikan anak-anak. Dengan cara ini, orang tua juga bisa lebih tenang mengetahui bahwa makanan yang diberikan kepada anak mereka telah melalui serangkaian pemeriksaan yang ketat.
Meski program MBG bertujuan untuk menyediakan makan bergizi dan gratis bagi anak-anak, tantangan dalam hal keamanan pangan tetap harus diperhatikan. Uji cepat ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa semua makanan yang disajikan memiliki standar yang tinggi dalam segi kualitas dan keamanan. Ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjamin kesejahteraan anak-anak melalui pola makan yang sehat dan aman.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan penganekaragaman konsumsi pangan yang tengah digalakkan oleh pemerintah. Pangan yang aman tidak hanya menjadi kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi salah satu aspek penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di usia dini. Dengan menyediakan makanan yang bergizi dan aman, diharapkan anak-anak dapat tumbuh sehat serta mencapai potensi maksimal mereka di sekolah.
Masyarakat luas, terutama orang tua dan pendidik, juga diharapkan dapat semakin memahami pentingnya keamanan pangan. Masyarakat perlu aktif berperan dalam mengawasi dan memberikan masukan terkait makanan yang disajikan di sekolah. Kerjasama antara pemerintah, sekolah, serta orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak.
Kedepannya, diharapkan setiap sekolah dapat menerapkan sistem pengawasan yang ketat terkait makanan yang disajikan kepada siswa. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan kasus keracunan makanan dapat diminimalisir, memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak.
Tentu saja, keberhasilan program ini juga bergantung pada edukasi yang diberikan kepada petugas kantin dan penyaji makanan di sekolah. Mereka harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda makanan yang mungkin tidak layak konsumsi dan untuk memahami prosedur uji cepat yang akan diterapkan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, tidak diragukan lagi bahwa keamanan dan gizi makanan untuk anak-anak di sekolah dapat terjaga dengan baik. Semoga upaya ini menjadi awal yang baik bagi peningkatan kualitas makanan bergizi gratis di Indonesia.