Cegah Eksploitasi Alam, KDM Akan Bangun Sekolah dari Bambu
Tanggal: 28 Mei 2025 17:26 wib.
Tampang.com | Pada Selasa, 27 Mei 2023, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berkesempatan menjadi pembicara dalam kuliah umum yang membahas tema penting mengenai nilai-nilai budaya dan tata kelola pemerintahan. Acara tersebut diadakan di Auditorium Gedung I, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI). Dalam kesempatan ini, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk mengurangi tingkat eksploitasi alam yang terjadi di daerah yang ia pimpin.
Dalam paparannya, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa pemerintahannya telah menutup sejumlah tambang dalam upaya meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan akibat eksploitasi sumber daya alam. “Kami kan hari ini sudah berapa ratus penambangan yang ditutup,” ujarnya, menekankan bahwa penutupan-penutupan tersebut merupakan langkah nyata untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dedi menjelaskan, penutupan tambang ini adalah cermin dari kesadaran bahwa eksploitasi yang berlebihan dapat berakibat pada kerusakan daya dukung lingkungan, yang pada gilirannya bisa memicu bencana alam. "Daya dukung lingkungan yang baik merupakan penjamin bagi keberlangsungan hidup masyarakat," ungkapnya. Oleh karena itu, Dedi Mulyadi mengambil langkah inovatif dengan mendorong pemanfaatan bahan alami, yaitu bambu, dalam pembangunan infrastruktur.
“Maka solusinya, adalah pembangunan ke depan harus mulai mengurangi penggunaan batu, semen, dan besi,” tegasnya. Menurutnya, bambu adalah alternatif yang sangat baik untuk membangun, mengingat keunggulannya sebagai material yang ramah lingkungan. Ia juga menggulirkan contoh positif dari negara lain, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, yang telah berhasil membangun hotel dengan menggunakan bambu. “Kenapa kita, yang merupakan penghasil bambu terbaik di dunia, tidak memanfaatkan potensi ini?” tambahnya.
Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan optimisme bahwa rencana ini akan segera direalisasikan. “Kami akan mulai membangun beberapa sekolah dari bambu pada tahun ini,” jelaskannya. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi eksploitasi, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan alami bagi para siswa.
Melalui strategi ini, diharapkan akan terjadi perubahan paradigma dalam pembangunan infrastuktur di Jawa Barat, yang lebih mengedepankan keberlanjutan dan keharmonisan dengan alam, serta meminimalisir dampak negatif yang sering menyertai pembangunan konvensional.