Cara Daftar Magang Berdampak 2025, Dapat Uang Saku Rp 2,8 Juta Per Bulan

Tanggal: 17 Jun 2025 15:44 wib.
Pendaftaran untuk program Magang Berdampak 2025, yang merupakan pengganti dari Magang Merdeka, telah resmi dibuka oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek). Program ini dirancang untuk memberikan mahasiswa kesempatan berharga dalam merasakan pengalaman bekerja di dunia nyata, sambil tetap menerima uang saku yang menarik.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin, 16 Juni 2025, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menegaskan bahwa peserta dari program Magang Berdampak 2025 akan menerima uang saku yang sama dengan yang diberikan pada program Magang Merdeka sebelumnya, yaitu sebesar Rp 2,8 juta per bulan. Besaran uang saku ini diharapkan bisa menjadi insentif bagi mahasiswa untuk ikut serta, meskipun Stella juga menekankan pentingnya pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan selama magang.

Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan di Kemendikti Saintek, Berry Juliandi, menyampaikan bahwa proses penyerahan uang saku itu akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemantauan yang dijadwalkan berlangsung dalam empat tahap. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan keuangan sekaligus memastikan keberlangsungan program.

Seleksi untuk mengikuti Magang Berdampak 2025 akan berlangsung mulai bulan Agustus hingga Desember 2025, sebelum pelaksanaan magang yang intensif di berbagai mitra industri. Selama program, mahasiswa tidak hanya mendapat bantuan biaya hidup tetapi juga bimbingan langsung dari dosen pembimbing lapangan untuk memaksimalkan hasil magang.

Magang Berdampak bukan sekadar memberi pengalaman kerja; program ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam industri, masyarakat, serta pengembangan diri mereka sendiri. Berbeda dengan magang konvensional yang sering kali hanya bersifat administratif, Magang Berdampak menekankan pada hasil yang jelas, di mana mahasiswa dituntut untuk mengidentifikasi manfaat yang mereka dapatkan selama magang—baik untuk diri mereka sendiri, untuk mitra industri, maupun bagi kampus.

Selama periode magang, yang berlangsung sekitar 4 hingga 5 bulan, mahasiswa akan terlibat dalam penyelesaian masalah yang nyata di tempat kerja. Mereka akan tetap berada dalam pengawasan yang ketat untuk mencegah potensi eksploitasi. Mahasiswa juga diwajibkan menyusun logbook dan laporan berkala yang dievaluasi oleh pihak kampus dan mitra industri.

Selain itu, program ini memungkinkan mahasiswa untuk mengkonversi hasil magang mereka ke dalam satuan kredit semester (SKS) hingga 20 SKS, tergantung pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan oleh program studi mereka. Dengan pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif, Magang Berdampak diharapkan mampu melahirkan lulusan yang siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemajuan bangsa.

Bagi mereka yang tertarik untuk mengikuti program ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah: 

1. Memiliki kewarganegaraan Indonesia, yang dibuktikan dengan KTP atau surat keterangan domisili.
2. Merupakan mahasiswa aktif yang belum dinyatakan lulus dari jenjang pendidikan D2, D3, D4, atau S1 dari program studi yang terakreditasi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia.
3. Bagi mahasiswa D2, D3, atau D4, minimal harus sudah menyelesaikan semester 2; sementara mahasiswa S1 harus sudah menyelesaikan minimal semester 4.
4. Mendapat rekomendasi melalui platform resmi dari Ketua Program Studi dan Pimpinan Perguruan Tinggi.
5. Bersedia mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian program magang, serta menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).
6. Lulus dalam proses seleksi yang dilakukan oleh mitra, serta mendapatkan Letter of Acceptance (LoA).

Program Magang Berdampak 2025 ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi industri dan masyarakat luas. Melalui inisiatif ini, Kemendikti Saintek berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja, sehingga dapat melahirkan generasi yang lebih siap dan berdaya saing tinggi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved