Bulog Serap Gabah Petani di Jember Rp 6.500 per Kg, Kolaborasi dengan Pupuk Indonesia Jaga Ketahanan Pangan
Tanggal: 2 Mei 2025 15:18 wib.
Tampang.com | Perum Bulog Kantor Cabang Jember kembali mempertegas komitmennya dalam menjaga stabilitas harga gabah sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam kegiatan panen raya yang digelar di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Bulog menyerap hasil panen petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram, sebuah langkah nyata untuk melindungi petani dari fluktuasi harga pasar.
Dukungan Harga Stabil, Petani Tak Lagi Rugi
Harga pembelian tersebut jauh lebih menguntungkan dibanding pasar bebas, memberikan kepastian bagi petani dalam merencanakan musim tanam berikutnya. Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu, menyebut langkah ini sebagai bagian dari strategi perlindungan petani sekaligus penguatan cadangan beras pemerintah.
“Harga Rp 6.500 per kg ini ditetapkan agar petani tak lagi terpukul oleh gejolak harga pasar. Sekaligus menjadi cadangan nasional yang kami serap langsung dari tangan petani,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (2/5/2025).
Kolaborasi Cerdas Bulog dan Pupuk Indonesia
Langkah strategis ini dilakukan bersama PT Pupuk Indonesia Regional 3 Jawa Timur, sehingga petani tak hanya mendapat harga jual yang layak, tetapi juga akses langsung untuk membeli pupuk bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Saroyo Utomo W, SM Regional 3 Pupuk Indonesia Jatim, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan stok pupuk mencukupi hingga empat bulan ke depan, dengan posisi cadangan mencapai 290 persen dari batas minimum.
“Kami mendukung penuh kolaborasi ini karena musim tanam kedua sudah tiba. Ketersediaan pupuk harus terjamin, dan kami pastikan harganya tetap sesuai ketentuan HET,” jelas Saroyo.
Petani Lega: Tak Lagi Berutang untuk Beli Pupuk
Para petani pun menyambut positif skema ini. Ahmad Taufik, salah satu peserta panen raya, mengaku bersyukur atas kehadiran Bulog dan Pupuk Indonesia yang mempermudah proses distribusi hasil panen dan pembelian pupuk.
“Tahun lalu kami harus utang untuk beli pupuk. Sekarang, hasil panen langsung dibeli, dan kami bisa alokasikan dananya untuk beli pupuk bersubsidi. Beban tanam jadi lebih ringan,” tuturnya.
Model Terpadu untuk Penguatan Pertanian
Panen raya yang juga dihadiri oleh jajaran Bulog, Pupuk Indonesia, dan Kodim 0824 Jember, menjadi simbol sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem pertanian yang berdaya tahan. Model kolaboratif ini diharapkan bisa direplikasi di wilayah lain untuk mendorong ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.