Sumber foto: iStock

Bukti RI Masih Bergantung pada Batu Bara, Usianya Masih Panjang

Tanggal: 2 Jul 2024 20:25 wib.
Indonesia memiliki cadangan dan sumber daya batu bara yang cukup besar, menjadikan sektor batu bara sebagai salah satu andalan terbesar bagi pemasukan negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Menurut data Handbook of Energy & Economic Statistic of Indonesia 2023 yang dirilis Kementerian ESDM pada Selasa (2/7/2024), tercatat total cadangan batubara RI mencapai 30,21 miliar ton, dengan produksi mencapai 775,18 juta ton sepanjang 2023.

Dengan rata-rata produksi batu bara sebesar 775,18 juta ton per tahun, maka umur cadangan batu bara RI diperkirakan masih sekitar 39 tahun ke depan, asumsikan tidak ada penemuan cadangan baru. Selain cadangan batu bara, RI juga menyimpan sumber daya batu bara sebesar 90,78 miliar ton. 

Ketika berbicara tentang provinsi-provinsi yang menyimpan harta karun batu bara terbesar di Indonesia, ada lima provinsi yang patut diperhatikan. Pertama, Kalimantan Timur dengan sumber daya batu bara mencapai 37,79 miliar ton dan cadangan mencapai 11,58 miliar ton. Kedua, Sumatera Selatan memiliki sumber daya batu bara 22,62 miliar ton dan cadangan mencapai 8,67 miliar ton. Ketiga, Kalimantan Selatan dengan sumber daya batu bara 12,89 miliar ton dan cadangan mencapai 3,90 miliar ton. Keempat, Kalimantan Tengah memiliki sumber daya batu bara 9,12 miliar ton dan cadangan batu bara 2,55 miliar ton. Terakhir, Jambi dengan sumber daya batu bara 3,43 miliar ton dan cadangan mencapai 1,57 miliar ton.

Data di atas menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki cadangan batu bara yang cukup besar, yang dapat menjadi sumber pendapatan sektor energi dalam pemasukan negara. Di sisi lain, hal ini juga menunjukkan bahwa batu bara masih menjadi salah satu bahan bakar utama dalam sektor energi di Indonesia. Kendati demikian, dalam konteks global, tren pengurangan penggunaan batu bara sebagai bahan bakar telah meningkat. Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan beberapa negara-negara Eropa, telah berkomitmen untuk beralih ke energi terbarukan sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon dan dampak perubahan iklim.

Melihat fakta bahwa batu bara masih memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, perlu adanya langkah-langkah strategis untuk mengelola aset alam ini dengan bijaksana. Pemerintah perlu memperhatikan perubahan tren global terkait energi serta mempertimbangkan investasi dalam teknologi terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi konvensional, termasuk batu bara. Selain itu, upaya-upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan dari penggunaan batu bara juga menjadi hal yang sangat penting.

Dalam menghadapi kondisi ini, pemerintah perlu melakukan terobosan dalam kebijakan energi nasional. Investasi dalam pengembangan teknologi energi terbarukan dan efisiensi energi perlu ditingkatkan, sementara pemanfaatan batu bara juga harus diatur dengan baik untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam ini. Langkah-langkah ini juga sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Sebagian besar negara-negara maju telah mulai beralih ke sumber energi terbarukan sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara, yang secara langsung dapat mereduksi emisi karbon. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia, karena harus dapat menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan energi dan keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan industri energi terbarukan. Hal ini dapat meliputi peningkatan investasi dalam infrastruktur energi terbarukan, pengembangan kebijakan yang mendukung pemanfaatan energi terbarukan, serta edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Indonesia masih memiliki waktu untuk mengelola sumber daya batu bara dengan bijaksana, serta mulai beralih ke sumber energi terbarukan. Keberlanjutan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan energi nasional dapat tercapai jika langkah-langkah strategis ini diimplementasikan dengan baik. Dengan demikian, Indonesia dapat tetap relevan dalam pemanfaatan sumber daya alamnya, sambil tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved