BPBD: Warga Cianjur Harus Segera Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah
Tanggal: 28 Nov 2024 15:57 wib.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur telah mendesak warga di dua kecamatan yang terkena dampak pergerakan tanah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta segera mengungsi, terutama bagi mereka yang masih bertahan di rumah. Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, telah mengungkapkan bahwa informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa curah hujan diprediksi masih tinggi hingga bulan Desember. Hal ini dapat memicu terjadinya pergerakan tanah yang semakin meluas, terutama di Kecamatan Kadupandak dan Takokak.
Asep juga menegaskan bahwa meskipun status tanggap darurat bencana (TDB) sudah ditetapkan, masih banyak warga yang bertahan di rumah yang terdampak bencana pergerakan tanah. Oleh karena itu, mereka diminta untuk segera pindah ke tempat pengungsian, terutama saat malam hari. BPBD Cianjur juga telah menyiagakan petugas dan sukarelawan untuk melakukan pengawasan, melaporkan kondisi terkini, dan mengevakuasi warga jika terjadi pergerakan tanah yang semakin meluas dan dalam.
Pihak BPBD Cianjur juga telah melakukan evakuasi total bagi warga di dua desa di Kecamatan Takokak, terutama pada malam hari untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Namun, pada pagi hingga siang hari, mereka diperbolehkan untuk melakukan aktivitas, terutama terkait urusan ladang.
Asep menegaskan, "Kita pastikan warga di dua desa menempati tenda dan aula pengungsian pada malam hari, karena hujan sering turun pada petang hingga malam, yang menyebabkan pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam."
Selama TDB diberlakukan hingga satu pekan ke depan, pihak BPBD Cianjur telah mendirikan posko terpusat, dapur umum, dan posko kesehatan yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban warga yang mengungsi, dengan mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
Tak hanya itu, BPBD Cianjur juga mencatat bahwa berbagai bantuan untuk 400 kepala keluarga yang mengungsi di dua kecamatan telah terpenuhi dari dinas terkait di Pemkab Cianjur, Palang Merah Indonesia (PMI), serta sumbangan dari berbagai kalangan. Asep menambahkan, "Kami pastikan selama TDB berlangsung, berbagai pelayanan akan diberikan kepada warga, termasuk pendataan kerusakan rumah yang akan kami ajukan ke Pemkab Cianjur untuk mendapatkan bantuan."
Kepala Desa Waringsari, Kecamatan Takokak, Ajie Nadir, mengungkapkan bahwa sejak dua hari terakhir sekitar 71 kepala keluarga telah mengungsi ke balai desa dan tenda darurat, terutama pada malam hari. Sebelumnya, warga lebih memilih untuk bertahan di rumah dengan harapan pergerakan tanah tidak semakin meluas.
Ajie menjelaskan, "Sudah kami minta untuk mengungsi, terutama pada malam hari, di mana hujan masih turun dengan intensitas tinggi lebih dari dua jam, sehingga rumah mereka rawan rusak akibat pergerakan tanah yang semakin meluas."