BPBD DKI nyatakan tujuh orang terluka dalam kebakaran di Manggarai
Tanggal: 14 Agu 2024 11:59 wib.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengonfirmasi bahwa tujuh orang mengalami luka akibat kebakaran pemukiman padat penduduk yang terjadi di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, pada hari Selasa.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, kebakaran terjadi di jalan Dr. Saharjo RW 06 dan RW 12, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, sekitar pukul 02.33 WIB. Petugas berhasil mendinginkan api pada jam 09.30 WIB setelah menerjunkan ratusan personel dan kendaraan pemadam.
Isnawa menyatakan bahwa kebakaran tersebut melibatkan rumah tinggal dan telah menyebabkan 3.019 dari 1.050 Kepala Keluarga (KK) terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Lokasi pengungsian dipusatkan di pergudangan Infinia Jalan Minangkabau, Masjid Al Falah RW.07, dan SD 05 Manggarai RW.09.
Menurutnya, 21 RT dari dua RW terdampak akibat kebakaran. Saat ini, petugas masih berupaya menangani dampak dari kebakaran sementara penyebab pastinya masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwajib.
Pada kejadian sebelumnya, kebakaran di pemukiman padat penduduk di Jalan Remaja, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan telah berhasil dikendalikan setelah petugas pemadam kebakaran (damkar) menjebol pagar pembatas komplek pertokoan. Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, menyatakan bahwa belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun, dugaan sementara menunjukkan kemungkinan akibat hubungan arus pendek listrik.
Kepolisian saat ini masih melakukan pendataan jumlah rumah yang terbakar dan jumlah korban yang terdampak bekerja sama dengan BPBD DKI Jakarta.
Dalam menangani kebakaran dan dampaknya, peran BPBD DKI Jakarta sangat penting dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat terdampak. Sebagai lembaga penanggulangan bencana, BPBD DKI Jakarta memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengelola, mengkoordinir, dan memberikan bantuan dalam rangka penanggulangan bencana di wilayah DKI Jakarta.
Perlu diketahui, DKI Jakarta merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi dikarenakan faktor geografis, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, BPBD DKI Jakarta harus siap dengan kesiapsiagaan dan kapasitasnya dalam menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi, termasuk kebakaran.
Dalam hal ini, BPBD DKI Jakarta perlu memperhatikan aspek-aspek seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan peralatan yang memadai, termasuk kerjasama dengan instansi terkait serta pemangku kepentingan masyarakat untuk memastikan kesigapan dalam mengatasi bencana.
Selain itu, sosialisasi mengenai pencegahan kebakaran dan tata kelola pemukiman yang aman juga perlu ditingkatkan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya bencana kebakaran di pemukiman padat penduduk, sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalkan.
Dari sisi teknis penanggulangan kebakaran, BPBD DKI Jakarta perlu terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap ketersediaan air bersih, akses jalan yang memadai bagi kendaraan pemadam kebakaran, serta sistem peringatan dan respons cepat terhadap kebakaran.
Sejauh ini, BPBD DKI Jakarta telah berhasil menjadi garda terdepan dalam menangani kebakaran di wilayah Jakarta, namun upaya-upaya untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan dalam menghadapi bencana kebakaran masih perlu terus dilakukan.