BP Taskin Akan Bangun 1.000 Dapur MBG di Daerah 3T

Tanggal: 19 Jun 2025 22:50 wib.
Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) memiliki komitmen yang kuat dalam memberdayakan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang terpinggirkan, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dalam upaya ini, BP Taskin menargetkan pembangunan sebanyak 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan akses yang lebih baik terhadap makanan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pembangunan SPPG ini menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BP Taskin dan Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam acara tersebut, Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menyatakan bahwa mereka akan memulai dengan target pembangunan 1.000 SPPG terlebih dahulu dengan fokus khusus pada area 3T. 

"SPPG yang biasa dirancang untuk melayani 3.000 penerima manfaat, namun untuk program ini akan ada penyesuaian," ungkap Budiman saat ditemui di Gedung BP Taskin, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada 17 Juni 2025. Dia menjelaskan bahwa lokasi SPPG akan dibangun di daerah dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit. Hal ini akan mencakup daerah-daerah terpencil yang terkadang sulit dijangkau, sehingga jumlah penerima manfaat pun harus disesuaikan.

Dalam hal ini, BP Taskin telah melakukan pemetaan dan identifikasi beberapa daerah yang akan menjadi lokasi pembangunan SPPG, termasuk di Lampung Barat, Sulawesi Tenggara, dan Kuningan, Jawa Barat. Beberapa lokasi telah dipastikan, seperti Pulau Mentawai yang terletak di Lampung Barat, yang memiliki sekitar 20 titik potensial. Selain itu, wilayah-wilayah lainnya seperti Buol di Sulawesi Tenggara juga termasuk dalam rencana pembangunan ini. 

Wakil Kepala I BP Taskin, Nanik S Deyang, menambahkan bahwa BGN menyediakan fleksibilitas dalam program ini agar daerah 3T dapat merasakan manfaatnya. SPPG di area tersebut direncanakan untuk menyalurkan 1.000 porsi makanan bergizi gratis hingga ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak yang sedang bersekolah. 

“BGN memberikan kemudahan melalui treatment khusus yang memungkinkan penyediaan gizi bahkan untuk 1.000 penerima manfaat dengan ukuran dapur yang lebih kecil dibanding biasanya yang mencapai 3.000 hingga 3.500,” ujar Nanik. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan gizi masyarakat di daerah yang memang sangat membutuhkannya. Dengan adanya inisiatif ini, dukungan terhadap kelompok rentan, terutama perempuan hamil, menyusui, dan anak-anak, akan semakin meningkat di tengah tantangan geografis dan sosial yang ada.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved