Bos MSIG Life (LIFE) Ungkap 3 Alasan Klaim Asuransi Kesehatan Naik

PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk atau yang dikenal dengan nama MSIG Life (LIFE) melaporkan peningkatan klaim asuransi kesehatan sebesar 26,5% di kuartal pertama tahun 2024. Menurut laporan keuangan kuartal I/2024, MSIG Life mencatatkan klaim kesehatan sebesar Rp102,17 miliar per Maret 2024, meningkat dari sebelumnya Rp80,73 miliar.

Wianto Chen, Direktur Utama MSIG Life, menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan naiknya klaim kesehatan tersebut. Pertama, faktor internal terkait besaran harga premi yang ditetapkan oleh perusahaan dari produk kesehatannya. Menurutnya, terdapat ketidaksesuaian harga di pasar dengan inflasi yang terjadi. Menyikapi hal ini, perusahaan berencana untuk menyesuaikan harga premi dengan inflasi melalui peluncuran produk kesehatan yang telah disesuaikan dengan inflasi.

Selain itu, MSIG Life juga mengurangi produk asuransi kesehatan yang banyak dibeli oleh korporasi. Pada tahun 2023, persentase kanal distribusi korporasi berhasil dikurangi menjadi 23% dari sebelumnya 37% pada tahun 2020. Dengan masuknya lebih banyak kanal ritel melalui agen dan bancassurance, perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya.

Faktor kedua yang disoroti adalah dugaan overtreatment yang dilakukan oleh rumah sakit. Pada saat ini, harga penindakan dan obat di rumah sakit belum memiliki panduan tarif. MSIG Life terus berkoordinasi dengan asosiasi untuk mendorong adanya panduan tarif dari Kementerian Kesehatan, yang diharapkan segera diterapkan untuk mengendalikan biaya klaim asuransi kesehatan.

Sementara faktor terakhir adalah kurangnya integrasi data antar perusahaan asuransi yang menyebabkan ketidaktepatan dalam menetapkan harga premi. Wianto menekankan perlunya pertukaran data di antara perusahaan asuransi untuk memungkinkan penetapan harga premi yang lebih tepat. Hal ini diharapkan dapat diwujudkan melalui pembentukan satu pusat data yang memungkinkan pertukaran data antar perusahaan asuransi.

Ke depannya, MSIG Life berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan klaim asuransi kesehatan agar tetap berkelanjutan. Dengan adanya tantangan dalam industri asuransi yang juga dialami oleh industri lain, perusahaan membutuhkan strategi yang tepat untuk mengatasi naiknya klaim asuransi kesehatan.

Terkait dengan naiknya klaim asuransi kesehatan, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) juga mencatat adanya peningkatan sebesar 29,4% menjadi Rp5,96 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan klaim asuransi kesehatan bukan hanya dialami oleh MSIG Life, tetapi juga oleh industri asuransi jiwa secara keseluruhan di Indonesia.

Penyebab naiknya klaim asuransi kesehatan yang diungkapkan oleh MSIG Life memberikan gambaran tentang kondisi industri asuransi kesehatan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan, terutama dalam situasi pandemi, terdapat tekanan yang semakin besar bagi perusahaan asuransi untuk dapat merespons dengan strategi yang tepat. Diperlukan keterlibatan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk otoritas terkait, produsen obat, rumah sakit, dan lembaga pemerintah, untuk menciptakan lingkungan asuransi kesehatan yang berkelanjutan dan berpihak kepada semua stakeholder.

Selain itu, transparansi harga dan kualitas pelayanan dalam industri kesehatan juga merupakan hal penting yang perlu diperhatikan agar dapat mengendalikan klaim asuransi kesehatan secara berkelanjutan. Dengan adanya kebijakan yang mendukung peningkatan transparansi dan koordinasi antar lembaga terkait, diharapkan industri asuransi kesehatan dapat terus berkembang secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi, demografis, dan sosial masyarakat, MSIG Life juga perlu terus beradaptasi dengan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri asuransi kesehatan. Peran penting pemerintah dalam menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri asuransi kesehatan juga harus terus diperhatikan. Dengan adanya regulasi yang jelas dan menyeluruh, diharapkan industri asuransi kesehatan dapat tumbuh secara seimbang dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.