Sumber foto: rri.co.id

Bos HK: Penerapan MLFF Belum Tepat untuk Tol Trans Sumatera

Tanggal: 8 Jul 2024 20:17 wib.
PT Hutama Karya (Persero) memberikan tanggapannya terhadap penerapan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di sejumlah ruas tol yang dikelola oleh perusahaan tersebut. MLFF adalah sistem pembayaran tol yang tidak memerlukan berhenti di gerbang tol, menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS), dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus di smartphone pengguna. Dalam sistem ini, GPS menentukan lokasi kendaraan melalui satelit dan proses map-matching dilakukan di central system. Ketika kendaraan keluar tol dan map-matching selesai, sistem akan menghitung tarif yang harus dibayar.

Direktur Utama Hutama Karya (HK), Budi Harto, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan kajian terkait penerapan MLFF. Menurutnya, implementasi sistem ini di jalan tol masih memerlukan beberapa penyesuaian. Budi menyatakan, "Saya kira perlu modifikasi dikit-dikit lah. Sedikit aja modifikasi." Hal ini disampaikan usai rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta pada 2 Juli 2024.

Terkait dengan kesesuaian penerapan MLFF, Budi mengungkapkan bahwa sistem ini lebih cocok diterapkan di ruas jalan tol terbuka seperti di Pulau Jawa. Dia menambahkan, "Kalau tertutup kayak di Sumatera itu belum perlu sih. Karena kan traffic-nya masih kecil. Kalau di Jawa ini sudah, kalau pakai sentuh kan antrenya panjang." Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada pertimbangan tentang kondisi lalu lintas dan infrastruktur di daerah-daerah tertentu yang dapat mempengaruhi kesesuaian sistem MLFF.

Budi juga menyatakan bahwa MLFF dapat diterapkan di ruas-ruas tol dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, yang mencapai hingga 25 ribu kendaraan. Implementasi sistem ini diharapkan dapat dilakukan serentak di beberapa ruas tol, termasuk di antaranya Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi S atau JORR-S dan akses Tanjung Priok.

Dari tanggapan Bos HK ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan MLFF di jalan tol harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi lalu lintas, topografi, dan infrastruktur jalan tol. Selain itu, modifikasi dan penyesuaian tertentu mungkin diperlukan untuk mendukung efektivitas sistem pembayaran tol ini.

Memperluas penerapan MLFF ke jalan tol Trans Sumatera, adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Sebagai jaringan jalan tol yang menghubungkan berbagai daerah di Sumatera, implementasi MLFF di sana harus mencakup analisis menyeluruh terkait potensi keefektifan dan keefisienan sistem ini sesuai dengan karakteristik lalu lintas dan pengguna jalan tol di daerah tersebut. Hal ini sangat penting mengingat bahwa jaringan jalan tol Trans Sumatera juga berpotensi untuk menjadi jalur vital bagi transportasi logistik dan mobilitas masyarakat di pulau tersebut.

Penggunaan MLFF di masa depan harus memperhitungkan kebutuhan dan karakteristik tiap-tiap ruas jalan tol, termasuk dalam hal penyesuaian teknis, investasi infrastruktur, dan kesiapan pengguna jalan tol. Dengan demikian, keputusan untuk menerapkan sistem pembayaran tol tanpa henti seperti MLFF harus didasarkan pada analisis data yang komprehensif dan selaras dengan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan jalan tol serta mobilitas pengguna jalan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved