Bonus Demografi Datang Lebih Cepat, Tapi Lapangan Kerja Masih Jalan di Tempat!
Tanggal: 12 Mei 2025 22:23 wib.
Tampang.com | Indonesia tengah berada di ambang masa emas demografi: jumlah penduduk usia produktif (15–64 tahun) mencapai puncaknya dan mendominasi struktur populasi. Namun di tengah harapan akan “bonus” ini, kekhawatiran justru bermunculan: apakah negara benar-benar siap menyediakan cukup lapangan kerja?
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional memprediksi puncak bonus demografi terjadi pada 2030–2040. Tapi gejala stagnasi pasar kerja sudah terasa sejak sekarang.
Banyak Usia Produktif, Tapi Minim Kesempatan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi masih didominasi kelompok usia 20–29 tahun. Ironis, karena kelompok ini mestinya menjadi motor pertumbuhan ekonomi.
“Lulusan perguruan tinggi pun banyak yang menganggur, karena tidak terserap industri atau bekerja di sektor yang tidak sesuai dengan kompetensinya,” jelas Eko Prasetyo, analis ketenagakerjaan dari INDEF.
Tantangan Sistemik: Pendidikan, Industri, dan Pemerintah Tidak Sinkron
Menurut Eko, penyebab utamanya adalah ketidaksesuaian antara output pendidikan dengan kebutuhan industri. Di sisi lain, pemerintah belum maksimal menciptakan iklim usaha yang mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas.
“Kalau tidak segera diselaraskan, bonus demografi bisa berubah jadi beban demografi,” tegasnya.
Risiko Sosial: Frustrasi Kolektif Generasi Muda
Ketika harapan kerja tak terpenuhi, generasi muda bisa kehilangan kepercayaan pada negara. Tak sedikit yang memilih menjadi gig worker informal, migrasi ke luar negeri, atau bahkan menarik diri dari pasar kerja sama sekali.
Fenomena NEET (Not in Education, Employment, or Training) di kalangan pemuda Indonesia juga menunjukkan tren meningkat.
Solusi: Investasi Serius pada Manusia dan Inovasi
Para ahli menyarankan:
Reformasi pendidikan vokasi dan digitalisasi pelatihan kerja
Insentif bagi sektor padat karya dan startup berbasis pemuda
Perluasan akses modal dan pelatihan bagi UMKM
Pembenahan birokrasi agar investasi lebih ramah terhadap penciptaan lapangan kerja
Kesempatan Emas Jangan Jadi Petaka Diam-diam
Bonus demografi bisa menjadi lompatan ekonomi besar jika dikelola dengan tepat. Namun jika dibiarkan tanpa perencanaan matang, justru bisa memicu ledakan pengangguran, ketimpangan, dan keresahan sosial yang berkepanjangan. Waktu terus berjalan, dan momentum ini tak akan datang dua kali.