BNPB: 50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo, Sumber Api Masih Diselidiki
Tanggal: 25 Jun 2024 11:40 wib.
Kebakaran hutan kembali melanda kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di area Gunung Batok, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sejak Selasa (18/6/2024). Luas lahan terbakar mencapai 50 hektare. Data BPBD Kabupaten Pasuruan, titik api melanda beberapa wilayah di Desa Mororejo, Podokoyo dan Dusun Kandangsari. Api dengan cepat menyebar di area hutan yang kering karena musim kemarau berkepanjangan.
BPBD Pasuruan telah mengkaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan kebakaran. Tim gabungan melanjutkan proses pemadaman dan pembasahan menggunakan alat gepyok dan jetshooter. Menurutnya, hari ini tim gabungan berpatroli untuk memantau kondisi kebakaran dan memastikan tidak ada titik api baru yang muncul. Kondisi terkini kepulan asap masih terlihat di sisi barat Gunung Batok, namun api sudah mulai dapat dikendalikan.
Gunung Bromo, yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, merupakan salah satu tujuan wisata populer di Indonesia. Namun, kebakaran hutan di sekitar area ini telah menimbulkan dampak yang merugikan, baik dari segi lingkungan maupun pariwisata. Kebakaran yang melanda lahan seluas 50 hektare ini menjadi perhatian serius bagi otoritas setempat, serta mendorong BNPB untuk segera merespons keadaan tersebut.
Melalui keterangan resmi, BNPB menyatakan bahwa tim gabungan dari berbagai instansi terkait telah dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan di Gunung Bromo. Upaya pemadaman dilakukan secara intensif guna mengendalikan api agar tidak merambat ke area lain dan mengancam keselamatan masyarakat. Selain itu, proses penyelidikan juga sedang dilakukan untuk menentukan sumber api dan faktor-faktor yang memicu kebakaran.
Sementara itu, BNPB juga mengimbau kepada masyarakat maupun wisatawan yang berada di sekitar Gunung Bromo untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang. Langkah pencegahan dan evakuasi diperlukan guna meminimalkan risiko terhadap keselamatan dan kesehatan mereka.
Kejadian kebakaran hutan di Gunung Bromo merupakan peringatan bagi kita semua akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dampak dari kebakaran hutan tidak hanya dirasakan secara lokal, tetapi juga memiliki konsekuensi global yang cukup signifikan. Oleh karena itu, perlindungan terhadap hutan dan lingkungan harus menjadi prioritas bagi semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan para pelaku pariwisata.
Dalam upaya untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah bencana seperti kebakaran hutan, kerjasama antar instansi, pengawasan yang ketat, serta kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan sangatlah krusial. Selain itu, peran aktif dari masyarakat dalam mengelola lingkungan juga turut diperlukan sebagai langkah preventif.
Kasus kebakaran hutan di Gunung Bromo harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Kerjasama yang baik antara pemerintah, BNPB, masyarakat, dan pelaku wisata adalah kunci dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya bencana yang dapat membahayakan kehidupan. Semoga dengan upaya bersama, kebakaran hutan di Gunung Bromo dapat segera dipadamkan dan sumber api dapat segera diidentifikasi untuk mencegah terjadinya kebakaran serupa di masa mendatang.