BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia hingga April 2025!
Tanggal: 8 Apr 2025 19:22 wib.
Tampang.com | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengeluarkan peringatan terbaru soal cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung di berbagai wilayah Indonesia hingga April 2025. Fenomena ini bukan hanya sekadar hujan deras atau angin kencang—namun potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, hingga gelombang tinggi juga mengintai.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh anomal cuaca global, termasuk aktivitas La Nina Modoki serta pemanasan Samudera Hindia yang cukup signifikan. Kombinasi ini mendorong terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah.
“Cuaca ekstrem akan lebih sering terjadi hingga April 2025, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki intensitas hujan tinggi,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring BMKG, Senin (8/4).
Wilayah yang Berisiko Tinggi
BMKG mencatat beberapa wilayah yang diprediksi paling terdampak adalah:
Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara – potensi banjir bandang dan tanah longsor
Jawa Barat dan Banten – hujan deras disertai angin puting beliung
NTT dan Maluku Utara – risiko kekeringan dan badai angin lokal
Pantai Selatan Jawa hingga Bali – gelombang tinggi hingga 4 meter
Warga Diminta Lebih Waspada
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
Tidak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca memburuk
Menjauh dari wilayah perbukitan atau daerah rawan longsor saat hujan deras
Menghindari aktivitas pelayaran atau penangkapan ikan di laut lepas tanpa peringatan resmi
Memastikan informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG, bukan media sosial yang belum tentu valid
Apa yang Bisa Dilakukan Sekarang?
Pemerintah daerah sudah mulai menyiapkan langkah mitigasi, termasuk simulasi evakuasi, penyebaran early warning system, dan peningkatan kesadaran publik. Namun, partisipasi masyarakat adalah kunci utama.
“Kami ingin masyarakat menjadi bagian dari sistem peringatan dini. Jika cuaca mulai berubah drastis, segera berlindung dan beri tahu orang lain,” tambah Dwikorita.
Cuaca ekstrem bukan lagi ancaman masa depan—tapi sedang terjadi sekarang. Hingga April 2025, Indonesia diprediksi berada dalam periode rawan bencana akibat kondisi atmosfer yang tidak stabil. Kewaspadaan, informasi yang akurat, dan aksi cepat dari masyarakat akan menjadi penentu keselamatan bersama.