Blackmores Hadapi Ancaman Gugatan Terkait Kontroversi Kadar Vitamin B6 Tinggi

Tanggal: 24 Jul 2025 09:56 wib.
Perusahaan suplemen terkemuka asal Australia, Blackmores, kini menghadapi kemungkinan gugatan kelas akibat adanya tuntutan terkait produk mereka yang diduga mengandung kadar vitamin B6 berlebihan. Klaim ini muncul setelah seorang konsumen mengemukakan pengalaman buruknya yang diduga berhubungan dengan produk tersebut, mengindikasikan adanya masalah serius terkait kesehatan.

Seperti dilaporkan oleh news.com.au, kasus ini bermula dari seorang pria bernama Dominic Noonan-O’Keeffe. Ia mulai mengonsumsi suplemen dari Blackmores pada bulan Mei 2023 dalam usaha untuk menjaga kesehatan dirinya menjelang kelahiran anak pertamanya. Namun, tanpa dicurigai sebelumnya, produk magnesium yang dia konsumsi diketahui mengandung kadar vitamin B6 yang dianggap beracun. Alhasil, Dominic mengalami berbagai gejala yang sangat memprihatinkan, seperti kelelahan ekstrem, sakit kepala yang berkepanjangan, kejang otot, serta jantung yang berdebar-debar disertai hilangnya kemampuan merasakan bagian tubuh tertentu.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis, dokter akhirnya mendiagnosisnya dengan gangguan saraf yang diduga diakibatkan oleh konsumsinya terhadap vitamin B6 dalam jumlah berlebihan. Meskipun ia telah menghentikan konsumsi produk ini sejak awal tahun 2024, Dominic masih merasakan penderitaan berupa nyeri saraf dan gejala lain yang tak kunjung reda. Menurut keterangan dari firma hukum Polaris Lawyers, yang kini mewakili Dominic dalam gugatannya, ditemukan bahwa produk magnesium yang dikonsumsi mengandung dosis vitamin B6 yang mencapai 29 kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan per hari.

Pendiri Polaris Lawyers, Nick Mann, menyatakan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kemungkinan pengajuan gugatan kolektif terhadap Blackmores, terkait dengan kadar vitamin B6 yang dianggap berlebihan dan dapat membahayakan konsumen. “Apa yang dialami oleh Dominic adalah sebuah tragedi, dan fakta bahwa ia bukan satu-satunya adalah hal yang sangat menyeramkan. Kami juga telah menerima laporan bahwa tingginya tingkat B6 dalam suplemen bebas ini mungkin berpotensi menyebabkan cedera permanen bagi ratusan orang Australia lainnya,” terang Nick.

Di sisi lain, hasil dari evaluasi sementara yang dirilis oleh Therapeutic Goods Administration (TGA) pada bulan Juni yang lalu menunjukkan bahwa masih belum ada konsensus yang jelas mengenai batas aman bagi konsumsi vitamin B6 yang sepenuhnya dapat mencegah risiko terjadinya neuropati perifer, sebuah kondisi yang berhubungan dengan kerusakan saraf.

TGA pun mengusulkan bahwa produk yang mengandung lebih dari 50mg vitamin B6 per hari sebaiknya diklasifikasikan sebagai obat yang hanya bisa didapatkan melalui resep apoteker. Menanggapi isu serius ini, juru bicara Blackmores mengungkapkan bahwa perusahaan sudah menyadari adanya usulan perubahan dari TGA tersebut dan menegaskan komitmen mereka terhadap standar kualitas serta keselamatan konsumen.

“Semua produk kami, termasuk yang mengandung vitamin B6, dikembangkan dengan mematuhi regulasi yang ketat dari TGA. Kami selalu memastikan untuk mematuhi dosis maksimum harian yang diperbolehkan, serta telah mencantumkan peringatan yang wajib di label. Kami akan memberikan perhatian penuh terhadap keputusan akhir dari TGA,” jelasnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved