Sumber foto: harianhaluan.id

Biofarma Ajukan Tambahan PMN Rp 2,21 Triliun untuk 2025, Apa Rencananya?

Tanggal: 20 Jun 2024 18:31 wib.
PT Bio Farma (Persero) atau yang dikenal sebagai Holding BUMN Farmasi, telah mengajukan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,21 triliun untuk tahun 2025. Permohonan ini disampaikan oleh Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu (19/6). Shadiq menjelaskan bahwa dana PMN tersebut akan digunakan untuk kepentingan bisnis operasional perseroan, khususnya dalam pembaruan mesin dan teknologi vaksin yang ada saat ini.

Menurut Shadiq, bisnis vaksin merupakan salah satu fokus utama dari Biofarma. Dia mengakui bahwa perseroan mungkin sudah terlambat selama 10-15 tahun dalam melakukan pembaruan mesin-mesin yang digunakan dalam produksi vaksin. Oleh karena itu, Bio Farma berencana untuk menggunakan dana PMN tersebut untuk melakukan pembaruan teknologi mesin guna meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi vaksin.

Selain itu, Shadiq juga menjelaskan bahwa Bio Farma telah mengusulkan pembaruan teknologi mesin ini kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Dengan demikian, PMN yang sebelumnya diusulkan untuk anak usaha Bio Farma, seperti PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), PT Indofarma Tbk. (INAF), dan Holding BUMN RS PT Pertamina Bina Medika (IHC), diharapkan dapat direalokasi kepada Bio Farma.

Dalam upaya pengembangan sektor vaksin, Bio Farma berharap dapat memanfaatkan dana PMN sebesar Rp 1 triliun untuk meningkatkan kemampuan produksi dan distribusi vaksin. Hal ini diharapkan dapat membantu perseroan dalam menghadapi tantangan global terkait kebutuhan akan vaksin yang semakin meningkat, terutama dalam situasi pandemi seperti yang sedang terjadi saat ini.

Tak hanya itu, Bio Farma juga berencana untuk melakukan kerja sama dengan institusi riset dan pengembangan di bidang farmasi untuk meningkatkan inovasi dan pengembangan produk-produk vaksin yang lebih berkualitas. Dengan demikian, Bio Farma diharapkan dapat terus bersaing dalam pasar vaksin global dan mampu menjadi salah satu produsen vaksin terkemuka di dunia.

Langkah Bio Farma dalam mengajukan tambahan PMN sebesar Rp 2,21 triliun untuk tahun 2025 ini merupakan upaya strategis dalam memperkuat industri vaksin nasional. Sejalan dengan Visi Indonesia 2045 untuk menjadi negara maju, sehat, dan berdaya saing di bidang farmasi, Bio Farma berkomitmen untuk terus berperan serta aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat serta mendukung keberlanjutan industri farmasi nasional.

Dengan penggunaan dana PMN yang tepat dan efisien, diharapkan Bio Farma dapat terus berinovasi dan memiliki daya saing yang tinggi di pasar vaksin global. Kemandirian dalam produksi vaksin, kualitas produk yang terjaga, serta daya distribusi yang kuat menjadi pijakan utama bagi Bio Farma dalam menjalankan perannya sebagai pilar utama industri farmasi nasional.

Sebagai salah satu BUMN yang memiliki peran penting dalam penyediaan kebutuhan vaksin bagi masyarakat, Bio Farma juga senantiasa menjalankan komitmennya dalam memproduksi vaksin dengan standar kualitas tinggi dan melakukan berbagai inovasi untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam kebutuhan vaksin global. Dengan demikian, upaya Bio Farma dalam pengajuan tambahan PMN ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kemajuan industri farmasi nasional dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui PMN, Bio Farma diharapkan dapat terus berkembang dan bersaing di pasar vaksin global. Sebagai perusahaan yang berperan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat, Bio Farma memiliki tanggung jawab besar untuk terus berinovasi dan memastikan ketersediaan vaksin yang aman dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat Indonesia.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved