Sumber foto: google

BGN Mengungkapkan Langkah-Langkah Yang Akan Diambil Untuk Memastikan Keamanan Dalam MBG Karna Insiden Keracunan Massal DI Cianjur

Tanggal: 25 Apr 2025 18:55 wib.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk memastikan keamanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul insiden keracunan massal yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Dalam upaya meningkatkan standar operasional, salah satu kebijakan yang diterapkan adalah melarang pembersihan sisa makanan di lingkungan sekolah. Dadan menekankan bahwa proses pembersihan sisa makanan harus dilakukan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan bukan di sekolah.

Pada kesempatan wawancara di hari Jumat, 25 April 2025, Dadan menjelaskan bahwa BGN telah memberikan dua instruksi penting kepada SPPG Cianjur. Pertama, penggantian food tray yang berbahan plastik atau melamin harus dipindahkan ke material stainless steel untuk meningkatkan keamanan pangan. Kedua, pentingnya memastikan bahwa jalur pengolahan makanan dijalankan sesuai prosedur, dengan memisahkan akses bahan mentah dan jalur makanan yang telah siap untuk disajikan ke sekolah.

Program MBG di Cianjur sendiri baru dimulai pada tanggal 15 Januari 2025 dan insiden keracunan ini merupakan yang pertama terjadi. Dadan juga menyoroti pentingnya penyegaran pengetahuan bagi personel yang terlibat dalam penjamahan makanan. "Kami akan mengadakan pelatihan tambahan agar mereka lebih terampil dalam memilih, mengolah, dan menyajikan makanan dengan benar," ungkapnya.

Dadan juga menjawab berbagai masukan dari masyarakat yang mendorong pemberdayaan ibu kantin sekolah sebagai alternatif pengelola dapur sekolah. Ia mengonfirmasi bahwa langkah tersebut sudah diterapkan di beberapa lokasi, termasuk di BOSOWA Bina Insani, dan pendekatan ini akan disesuaikan untuk sekolah-sekolah dengan jumlah murid yang cukup banyak.

Di sisi lain, terkait dengan kasus keracunan yang memprihatinkan tersebut, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah tercatat 176 orang, termasuk 78 siswa, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disajikan dalam program MBG. Sebagian besar dari mereka harus dirawat di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, memberikan keterangan lebih lanjut bahwa rincian dari kasus keracunan ini melibatkan 23 siswa dari SMP PGRI 1, 55 siswa dari MAN I Cianjur, serta 98 warga di Kecamatan Mande. Kejadian yang buruk ini berawal pada Senin, 21 April 2025, ketika warga Kecamatan Mande mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan yang disajikan dalam sebuah acara hajatan. Dalam insiden terpisah, siswa juga mengalami keracunan pada hari yang sama.

Dengan demikian, BGN berkomitmen untuk memperbaiki sistem keamanan pangan dalam setiap aspek program MBG agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved