Sumber foto: website

Berusaha Selamatkan Teman, Santri Asal Tangerang Justru Tewas Tenggelam di Pantai Bagedur

Tanggal: 24 Des 2024 09:17 wib.
Tampang.com | Kisah tragis menimpa Ahmad Fauzi Turtursi (14), seorang santri asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, yang tewas tenggelam di Pantai Bagedur, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, pada hari Minggu, tanggal 23 Desember. Seorang remaja yang nekat berusaha menolong temannya yang terseret ombak ini membawa duka mendalam bagi keluarga dan lingkungannya.

Sebagai seorang santri pondok pesantren Al Mubarok, Tigaraksa, Fauzi tenggelam saat berusaha menyelamatkan temannya yang dalam bahaya, walaupun ia sendiri tidak memiliki kemampuan berenang. MP Kecamatan Malingping, Ade Sukartono, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada pukul 05.30 WIB ketika Fauzi dan teman-temannya sedang berlibur dan bermalam di pantai. Ketika salah satu rekannya meminta pertolongan karena terseret arus, Fauzi nekat mencoba menyelamatkannya. Meskipun rekan Fauzi berhasil diselamatkan, Fauzi sendiri harus merelakan nyawanya terseret oleh ombak ganas di Pantai Bagedur. Peringatan untuk tidak berenang sebelum pukul 07.00 WIB atau hingga petugas Balawista berjaga juga telah disampaikan kepada mereka, namun tragisnya, hal tersebut tak mampu mencegah kecelakaan tersebut terjadi.

Kejadian tragis ini segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib, dan tim dari Badan SAR Nasional (Basarnas) pun turut melakukan pencarian. Akhirnya, setelah pencarian yang panjang, pukul 21.00 WIB, jenazah Fauzi ditemukan di Pantai Sang-sang, Desa Sukahujan, Kecamatan Cihara. Kejadian ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga Fauzi serta seluruh lingkungan pesantren dan masyarakat Tigaraksa.

Petugas dari Jasa Raharja Lebak Selatan, Wildan Hidayatullah, memberikan kabar bahwa keluarga korban akan mendapatkan santunan atas kecelakaan yang menimpa Fauzi, karena pihak pengelola pantai Bagedur telah mendaftarkan asuransi kepada PT Jasa Raharja Putera, sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap para wisatawan. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh pengelola objek wisata untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi para pengunjung, dan bagi wisatawan sendiri untuk senantiasa mematuhi peraturan dan peringatan yang telah diberikan oleh pihak pengelola wisata.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama saat berwisata, dan setiap pengunjung harus memiliki kesadaran akan batas kemampuan diri sendiri. Hal ini juga menjadi ajakan bagi pihak pengelola wisata untuk terus meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi para pengunjung agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved