Bentrok Demo Jokowi di Patung Kuda, Polisi Pukul Mundur Mahasiswa
Tanggal: 22 Jul 2024 22:27 wib.
Pasukan polisi yang dilengkapi tameng dan helm mendorong massa demonstran BEM SI yang masih bertahan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin malam ini. Berdasarkan pantauan sekitar hampir pukul 19.00 WIB, polisi mulai merangsek bergerak melewati separator beton dan berhadapan langsung dengan massa mahasiswa.
Seruan ketiga agar massa demonstran bubar pun telah diserukan oleh komandan polisi sebelum pasukan polisi melancarkan aksi mendorong mundur massa demonstran. Water cannon disemprotkan, polisi bermotor bergerak, polisi bertameng juga bergerak untuk berupaya membubarkan massa demonstran.
Selain itu, polisi bermotor berboncengan dengan membawa pelontar gas air mata menyisir jalanan di kawasan untuk mengejar dan membubarkan mahasiswa. Massa mahasiswa pun berlarian ke segala penjuru menghindari polisi.
Sebelumnya, pada sore tadi, massa berupaya mendobrak separator beton di Jalan Medan Merdeka Barat, kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/7). Mereka meminta agar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turun ke jalan menemui massa aksi. Pantauan CNNIndonesia.com, massa aksi memasang tali tambang di separator beton yang memblokade akses ke Istana Negara tepatnya di depan gedung Sapta Pesona. Mereka lalu bersama-sama menarik tali tersebut.
Dalam aksi ini, setidaknya ada 12 tuntutan yang BEM SI suarakan. Beberapa tuntutan di antaranya meminta Presiden Jokowi untuk tidak mencalonkan diri di Pilkada 2024, menolak kembalinya dwifungsi TNI-Polri demi demokrasi Indonesia, serta mengesahkan UU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat. Selain itu, mereka juga menuntut pencabutan UU Tapera, revisi kembali pasal-pasal yang bermasalah, mencabut dan merevisi Permendikbud Nomor 2 tahun 2024, serta menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat dan menindak tegas pelaku represifitas kepolisian.
Polisi menyikapi aksi ini dengan tegas dan berupaya membubarkan massa demonstran yang terus bertahan di Patung Kuda. Ketegangan terus berlangsung antara keduanya, dan kondisi kota pun semakin tegang.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya dialog antara pemerintah dan mahasiswa untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dan menemukan solusi yang adil bagi semua pihak. Keterlibatan seluruh pihak dalam sebuah diskusi yang damai dan terbuka dapat membantu mencegah eskalasi konflik serta menghindari potensi terjadinya pertumpahan darah atau kekerasan fisik lainnya.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi mereka kepada pemerintah. Namun, pemerintah juga perlu responsif terhadap aspirasi masyarakat, termasuk mahasiswa, serta memberikan ruang untuk dialog yang terbuka dan membangun.
Pemerintah, termasuk presiden, diharapkan mampu mendengar dan merespons tuntutan masyarakat dengan bijak, sekaligus menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan demokrasi dan penegakan hak asasi manusia.
Tindakan represif dari aparat keamanan terhadap demonstran juga perlu dihindari, karena hal tersebut dapat memperburuk konflik serta melukai hak-hak sipil dan politik warga negara. Keamanan dan perlindungan hak asasi manusia haruslah menjadi prioritas utama dalam penanganan setiap aksi demonstrasi atau unjuk rasa.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk menjaga komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan, termasuk organisasi mahasiswa, guna mencegah terjadinya benturan fisik yang berpotensi membahayakan kedua belah pihak. Selain itu, penegakan hukum yang adil dan transparan juga diperlukan untuk menegakkan keadilan dalam menangani situasi konflik sosial.
Kondisi keamanan dan kedamaian di suatu negara adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya oleh pemerintah dan aparat keamanan, tetapi juga oleh seluruh masyarakat, termasuk organisasi kemahasiswaan. Kemampuan untuk mendengarkan, berdialog, dan menemukan solusi bersama adalah kunci dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
Dengan demikian, diharapkan peristiwa bentrok demo di Patung Kuda ini menjadi momentum untuk seluruh pihak, terutama pemerintah dan mahasiswa, untuk melakukan refleksi dan pembelajaran bersama guna menciptakan suasana yang kondusif, damai, serta memberikan solusi yang adil bagi kedua belah pihak. Keadaan yang damai dan saling menghargai antara pemerintah dan mahasiswa adalah kunci keberhasilan dalam membangun negara Indonesia yang kokoh dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Mari bersama-sama menjaga kerukunan dan keamanan demi masa depan yang lebih baik.