Basarnas dan TNI AL Kerahkan Segala Upaya untuk Temukan Kapal Cita XX
Tanggal: 22 Jul 2024 10:37 wib.
Kapal Cita XX yang membawa material base transceiver station (BTS) Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dari Timika menuju Yahukimo telah hilang kontak sejak Rabu, 17 Juli 2024. Kapal ini merupakan jenis Landing Craft Tank (LCT) dengan Gross Tonnage (GT) 145 yang memulai perjalanannya dari Timika pada Senin, 15 Juli 2024, pukul 05.43 Wita. Kapal tersebut dijadwalkan tiba di Yahukimo pada Kamis, 18 Juli 2024. Namun, hingga saat ini, kapal tersebut belum tiba di tujuannya dan upaya pencarian masih terus dilakukan.
Kapal Cita XX terakhir kali berkomunikasi dengan kapal Prima Jaya pada Selasa, 16 Juli 2024. Menurut informasi yang diperoleh dari kru kapal Prima Jaya, kapal Cita XX tidak melanjutkan perjalanannya dan terlihat berada di pinggiran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang apa yang mungkin telah terjadi pada kapal tersebut. Pada Jumat, 19 Juli 2024, penanggung jawab kapal Cita XX, Mufli, melaporkan posisi kapal yang belum tiba di Pelabuhan Yahukimo kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Timika.
Tim SAR Timika, didukung oleh TNI Angkatan Laut dan Polairud, telah mengerahkan berbagai upaya untuk mencari kapal yang hilang tersebut. Hingga berita ini dibuat, pencarian masih berlangsung dan kapal Cita XX belum ditemukan. Upaya pencarian melibatkan penyisiran perairan sekitar rute yang seharusnya dilalui oleh kapal serta koordinasi dengan kapal-kapal lain yang melintas di daerah tersebut.
Hilangnya kapal Cita XX ini menimbulkan kekhawatiran besar, terutama karena kapal tersebut membawa material penting untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah Yahukimo. Material BTS yang diangkut oleh kapal tersebut merupakan bagian dari proyek Bakti Kemenkominfo yang bertujuan untuk meningkatkan akses telekomunikasi di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Kehilangan kapal ini tidak hanya berdampak pada penundaan proyek, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan awak kapal.
Pihak keluarga awak kapal juga telah diberitahu mengenai situasi ini dan mereka berharap tim pencari dapat menemukan kapal dan awaknya dalam keadaan selamat. Basarnas Timika terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa pencarian dilakukan secara maksimal dan menyeluruh. Teknologi pencarian dan penyelamatan, seperti penggunaan sonar dan penyelam, juga diharapkan dapat membantu dalam menemukan kapal yang hilang.
Hilangnya kapal Cita XX ini menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi dalam mengirimkan logistik ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Infrastruktur yang belum memadai, kondisi cuaca yang ekstrem, dan medan yang sulit seringkali menjadi hambatan dalam perjalanan. Namun, dengan kerjasama dan dedikasi dari berbagai pihak, diharapkan kapal Cita XX dan awaknya dapat segera ditemukan.
Sampai saat ini, masyarakat dan pihak keluarga awak kapal terus menunggu dengan penuh harap dan doa agar pencarian ini membuahkan hasil positif. Semoga upaya yang dilakukan oleh tim SAR dan pihak terkait dapat segera menemukan kapal yang hilang dan mengembalikan ketenangan bagi semua yang terlibat.