Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp 13,2 Triliun pada Kuartal I 2025

Tanggal: 30 Apr 2025 08:43 wib.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 13,2 triliun pada kuartal pertama tahun 2025. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 3,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencerminkan tren positif yang terus berlanjut bagi lembaga keuangan ini.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, dalam paparan kinerja yang diadakan secara daring pada tanggal 29 April 2025, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan wujud komitmen yang kuat dari perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat. Setiap langkah yang diambil bertujuan untuk memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai salah satu lembaga perbankan utama dalam mendukung perekonomian nasional, terutama di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat.

Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Mandiri memiliki tanggung jawab strategis untuk berkontribusi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. "Kami berkomitmen untuk mempertahankan kinerja yang positif, memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh Indonesia," ungkap Darmawan. Melalui sinergi dengan mitra strategis serta partisipasi aktif dalam program-program pemerintah, Bank Mandiri berupaya memperluas akses layanan keuangan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Hingga akhir Maret 2025, total kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 1.672 triliun, meningkat 16,5 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif di segmen wholesale dan retail. Segmen wholesale tidak hanya berfungsi sebagai pendorong utama kredit tetapi juga memberikan kontribusi bagi pengembangan segmen retail melalui berbagai ekosistem yang ada.

Darmawan menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit Bank Mandiri merata di seluruh wilayah Indonesia, yang menunjukkan efektivitas strategi ekspansi yang inklusif ini. “Pada kuartal pertama 2025, pertumbuhan kami merata di seluruh wilayah Tanah Air dan menunjukkan kinerja di atas rata-rata pertumbuhan industri pada kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK),” ujarnya.

Dalam penyaluran kreditnya, Bank Mandiri secara strategis berfokus pada sektor-sektor yang prospektif dan memiliki daya tahan tinggi, seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, serta sektor makanan dan minuman. Kredit korporasi mengalami pertumbuhan yang signifikan, naik sebesar 20 persen menjadi Rp 608 triliun. Di sektor komersial, pencapaian juga menunjukkan hasil yang solid dengan pertumbuhan mencapai 21,4 persen, berjumlah Rp 296 triliun.

Selain itu, untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank Mandiri melaporkan pertumbuhan sebesar Rp 11 triliun, sehingga total kredit untuk UMKM mencapai Rp 136 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2025. Hasil ini menggarisbawahi komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi yang berbasis kerakyatan.

Darmawan menambahkan bahwa kinerja yang baik ini diimbangi dengan pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini terlihat dari rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang terjaga di level 1,01 persen pada Maret 2025. Peningkatan ini juga sejalan dengan perbaikan dalam biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang berada di angka rendah, yaitu 0,71 persen, dibandingkan dengan 0,99 persen pada tahun sebelumnya.

“Kami terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan perluasan ekspansi di berbagai sektor,” tegasnya. Ini adalah langkah penting bagi Bank Mandiri untuk terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved