Sumber foto: website

Banjir Terjang 8 Kecamatan di Kabupaten Bandung, BPBD Tetapkan Status Tanggap Darurat

Tanggal: 24 Nov 2024 18:08 wib.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung telah memutuskan untuk menetapkan status tanggap darurat banjir pada Jumat, 22 November 2024. Hal ini dilakukan menyusul meluasnya dampak bencana banjir yang menggenangi pemukiman warga.

Keputusan tersebut diambil setelah terjadinya hujan deras selama beberapa hari yang menyebabkan Sungai Citarum meluap dan merendam delapan kecamatan. Uka Suska Puji Utama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, mengungkapkan bahwa status tanggap darurat bencana ini akan berlaku mulai 22 November hingga 1 Desember 2024.

Menurutnya, banjir tersebut telah berdampak pada lebih dari 35.262 orang dengan ketinggian air bervariasi antara 50 cm hingga 200 cm. Sebanyak 2.014 rumah terendam dan satu orang dilaporkan tenggelam.

Curah hujan yang sangat tinggi menjadi penyebab utama banjir ini, yang mengakibatkan debit air Sungai Citarum meluap dan membanjiri kawasan sekitarnya.

“Banjir yang melanda wilayah tersebut telah membawa dampak luas sehingga Delapan kecamatan terdampak akibat banjir tersebut, di antaranya adalah Bojongsoang, Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Baleendah, Katapang, Ciparay, Pacet, dan Majalaya,” jelas Uka.

BPBD Kabupaten Bandung juga telah mendirikan beberapa pos pengungsian di daerah yang terendam, seperti Shelter Desa Dayeuhkolot, Taman Air Desa Bojongsoang, dan Masjid An Nur Desa Citeureup.

Diketahui bahwa jumlah pengungsi sementara mencapai sekitar 224 jiwa di beberapa lokasi. Selain tempat tinggal yang terendam, warga juga membutuhkan bantuan seperti makanan, peralatan kebersihan, dan perlengkapan dasar untuk pengungsi.

Uka menambahkan, "Kebutuhan saat ini warga itu makanan siap saji, beras, matras, selimut, air mineral, family kit, dan alat kebersihan."

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Bandung telah menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat setempat. Sejumlah fasilitas umum, termasuk jalan raya, jembatan, dan lahan pertanian, juga terendam akibat banjir tersebut.

Hal ini mengakibatkan sebagian besar warga terisolasi karena akses transportasi dan komunikasi terganggu. Selain itu, potensi penyebaran penyakit juga menjadi perhatian serius, mengingat kondisi lingkungan yang kotor dan pengungsian dalam jumlah yang cukup besar.

Pihak BPBD Kabupaten Bandung bersama dengan relawan terus berupaya memberikan bantuan serta membantu proses evakuasi dan penanganan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak. Diharapkan bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi dampak bencana banjir yang terjadi di wilayah mereka.

Bencana banjir ini juga menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat infrastruktur dan sistem peringatan dini, sehingga dapat mengurangi resiko dampak bencana di masa yang akan datang. Pembangunan tanggul, saluran air, serta rencana tata ruang yang lebih bijak juga perlu menjadi perhatian utama dalam mengatasi potensi banjir di wilayah tersebut.

Peran serta masyarakat dalam mengelola lingkungan dan Sungai Citarum juga menjadi kunci penting untuk mencegah terjadinya banjir di masa depan. Dengan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan sistem pengelolaan sungai yang baik, diharapkan potensi dampak bencana banjir dapat diminimalkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved