Sumber foto: Google

Banjir PHK di Tengah Lesunya Industri, Apakah Indonesia Menuju Resesi?

Tanggal: 1 Jun 2025 09:36 wib.
Tampang.com | Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia kembali diguncang gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor industri. Mulai dari tekstil, elektronik, ritel, hingga startup teknologi, ribuan pekerja harus rela kehilangan mata pencaharian di tengah tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran: apakah Indonesia sedang mengarah ke resesi?

PHK Massal Terjadi Diam-diam, Banyak Korban Tak Terekspos

Banyak perusahaan memilih merumahkan karyawan tanpa banyak publikasi, membuat angka resmi sulit mencerminkan dampak sebenarnya. Namun, laporan dari serikat pekerja menyebutkan bahwa puluhan ribu buruh telah kehilangan pekerjaan sejak awal tahun.

“Ini bukan hanya tentang kehilangan gaji, tapi kehilangan harapan,” ujar seorang pekerja pabrik yang terkena PHK sepihak. Ia mengaku masih berjuang mencari pekerjaan baru namun selalu terbentur persaingan ketat dan upah rendah.

Industri Tercekik Biaya Produksi dan Lesunya Permintaan

Sektor manufaktur menjadi salah satu yang paling terpukul. Biaya bahan baku dan logistik melonjak akibat fluktuasi nilai tukar dan krisis global. Sementara permintaan pasar belum kembali ke tingkat normal, membuat banyak pabrik mengurangi kapasitas produksi dan efisiensi SDM jadi target utama.

Hal yang sama terjadi di sektor startup dan teknologi. Banyak perusahaan mengaku tidak mampu melanjutkan ekspansi akibat berkurangnya pendanaan dan tekanan untuk mencetak profit dalam waktu cepat.

Pemerintah Dianggap Terlambat Antisipasi

Meski beberapa pejabat menyatakan situasi masih terkendali, banyak pihak menilai pemerintah kurang sigap. Tidak ada langkah konkret dalam menstimulasi industri padat karya atau memberikan perlindungan yang memadai bagi para korban PHK.

“Kami tidak butuh janji, kami butuh pekerjaan,” ujar perwakilan serikat buruh dalam unjuk rasa baru-baru ini. Ia menuntut kebijakan yang berpihak kepada pekerja, bukan hanya menyelamatkan korporasi besar.

Dampak Sosial Mulai Terlihat

PHK massal bukan hanya soal angka statistik, tapi membawa efek domino terhadap kehidupan sosial. Keluarga kehilangan sumber pendapatan utama, kredit macet meningkat, dan daya beli masyarakat menurun drastis. Bahkan beberapa wilayah mengalami peningkatan pengangguran terbuka secara signifikan.

Kondisi ini dikhawatirkan akan memicu kerentanan sosial baru jika tidak segera ditangani dengan langkah luar biasa.

Langkah Strategis yang Diperlukan Segera

Pengamat ekonomi menyebut Indonesia perlu menyusun langkah konkret seperti insentif sektor riil, reformasi pasar kerja, hingga program padat karya berbasis komunitas. Jika tidak, gelombang PHK bisa menjadi permulaan dari krisis tenaga kerja jangka panjang.

Pemerintah juga perlu meningkatkan transparansi data dan membentuk tim khusus pemulihan ekonomi berbasis ketenagakerjaan.

“Jangan tunggu resesi benar-benar terjadi baru bertindak,” tegas seorang pakar ekonomi. Menurutnya, krisis tenaga kerja adalah alarm awal bahwa fondasi ekonomi sedang berguncang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved