Banjir Makassar Meluas, Ketinggian Air hingga 2 Meter
Tanggal: 23 Des 2024 21:00 wib.
Cuaca ekstrem masih melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), akibatnya banjir terus meluas di beberapa titik di Kota Makassar.
Banjir yang terjadi di wilayah Perumnas Antang, Kecamatan Manggala khususnya di Blok 7-10 mengalami peningkatan debit air. Wilayah terparah terjadi di Blok 7-8, dengan ketinggian air mencapai 2 meter bahkan ada beberapa rumah yang hanya terlihat atapnya saja.
"Kondisi banjir di Blok 7-8 Perumnas Antang sudah mencapai 2 meter," ujar salah seorang warga Blok 7, Zulkifli, pada Minggu (22/12/2024).
Kondisi banjir yang tinggi dengan menyisakan atap rumah warga juga terekam oleh tim evakuasi saat memasuki wilayah tersebut.
Dari pantauan, hal yang sama terjadi di wilayah Blok 10, air banjir juga semakin naik hingga pusat orang dewasa. Kondisi itu mengakibatkan akses keluar masuk wilayah itu tertutup.
"Air semakin naik, sudah tidak bisa dilalui dan harus mencari jalur alternatif," ujar warga setempat, Rudi.
Ketua RT 01/RW 11, Sattu Ali Dg Limpo menyebutkan, kondisi banjir saat ini masih terkendali meski debit air terus naik. Berkat kesigapan sejumlah pihak, banjir dapat teratasi dengan baik.
"Bukan hanya itu, berkat kesigapan kami, RT juga menyediakan lokasi pengungsian di rumahnya dan membuka dapur umum," katanya.
Kondisi air saat ini masih naik secara perlahan, sehingga jumlah pengungsi terus bertambah. "Saat ini sebanyak 20 keluarga dan 70 jiwa mengungsi di Masjid Al-Muhajirin. Harapan kami, semoga dinas terkait segera membantu warga. Yang sangat dibutuhkan saat ini adalah bantuan cepat saji dan semoga air cepat surut," tambahnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah BTP Tamalanrea, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa, memaksa para penghuni untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Hati-hati pak, airnya sudah tinggi sudah sampai ke dada," ujar Adi, seorang pemuda yang membantu pengendara untuk melintasi jalanan di BTP yang terendam banjir.
Data mengenai jumlah pengungsi, ketinggian air, dan upaya evakuasi dapat menjadi informasi tambahan yang penting dalam memahami dampak banjir yang melanda Kota Makassar. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan adanya perubahan iklim yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi di wilayah ini.
Semoga dengan adanya informasi yang lebih lengkap, masyarakat dan pihak terkait dapat lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana banjir di Kota Makassar. Yang terpenting adalah perlunya kerja sama antarwarga dan pihak berwenang untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh banjir. Perencanaan yang lebih baik dan tindakan yang cepat tentunya sangat diperlukan agar upaya penanggulangan bencana ini dapat dilakukan secara efektif.