Sumber foto: website

Banjir Hebat Terjang Simalungun, 2 Warga Meninggal dan Sebuah Rumah Hanyut Bersama Penghuni

Tanggal: 27 Des 2024 19:00 wib.
Tampang.com | Banjir hebat terjadi di wilayah Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara akibat curah hujan intensitas tinggi. Hal ini menyebabkan debit air di Sungai Bah Sombu meningkat secara drastis yang kemudian memicu terjadinya banjir. Salah satu kejadian tragis terjadi di Desa Nagori Bangun Raya, Kecamatan Raya Kahean, dimana satu rumah hanyut bersama penghuninya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat bahwa dua warga yang berasal dari satu keluarga meninggal dunia akibat bencana ini. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa korban meninggal dunia sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Upaya penanggulangan dilakukan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun dan instansi terkait. Meskipun banjir tersebut tidak memicu pengungsian warga, BPBD Kabupaten Simalungun telah melakukan pendataan dan kajian cepat di lokasi bencana untuk memastikan kondisi masyarakat di daerah terdampak.

Koordinasi intensif telah dilakukan antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk Badan SAR Nasional (Basarnas), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta aparat desa dan kecamatan yang terdampak banjir besar tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bantuan dan penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan optimal.

Selain itu, komunikasi dan kerjasama antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting dalam situasi seperti ini. Dalam periode satu minggu ke depan, wilayah Simalungun masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Oleh karena itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk memantau prakiraan cuaca dari sumber informasi resmi pemerintah, seperti BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta BPBD setempat.

Selain itu, BNPB juga mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya susulan serta bencana hidrometeorologi basah lainnya. Penyusulan, dan kemungkinan terjadinya bencana lain, harus menjadi perhatian utama dalam upaya kesiapsiagaan daerah.

"Bahaya banjir dan bencana alam lainnya dapat terjadi kapan saja, oleh karena itu, BNPB mengajak warga untuk menyiapkan rencana kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi ancaman bencana ini," tambahnya. Kesiapsiagaan keluarga merupakan hal penting dalam meminimalisir dampak bencana, sehingga informasi terkait rencana evakuasi, lokasi aman, dan persiapan darurat harus disusun secara matang.

Dalam situasi bencana alam seperti banjir, hal ini menjadi penting mengingat kemungkinan terjadinya dampak yang luas. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif dalam penanganan bencana dan upaya pencegahan harus terus didorong oleh semua pihak terkait. Pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait lainnya harus bekerja sama dalam menghadapi ancaman bencana yang dapat menimbulkan dampak yang serius bagi kehidupan masyarakat.

Kini, perhatian terhadap upaya pencegahan dan penanganan bencana perlu diperkuat. Edukasi masyarakat terkait prosedur evakuasi, pencegahan bencana, serta kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan. Selain itu, pemantauan terhadap situasi cuaca dan sungai perlu ditingkatkan agar potensi terjadinya banjir dapat lebih dini terdeteksi. Implementasi teknologi dan sistem informasi juga dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkuat sistem peringatan dini dan pendataan masyarakat terdampak.

Prinsip-prinsip tata kelola bencana yang baik, seperti partisipasi aktif masyarakat, transparansi informasi, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat harus menjadi fokus dalam setiap upaya penanggulangan bencana. Kesiapsiagaan, ketangguhan, dan kemampuan adaptasi masyarakat dalam menghadapi bencana alam merupakan hal yang tidak bisa diabaikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved