Banjir Bekasi Meluas ke 20 Titik! Warga Diminta Siaga Banjir di Bekasi meluas ke 20 titik di tujuh kecamatan. Apa penyebabnya dan bagaimana penanganannya?
Tanggal: 12 Apr 2025 21:24 wib.
Tampang.com | Banjir kembali melanda wilayah Bekasi dan meluas ke 20 titik di tujuh kecamatan. Ribuan warga terdampak mulai mengungsi, sementara pemerintah daerah memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Apa yang menyebabkan banjir kali ini meluas begitu cepat, dan bagaimana penanganan dari pemerintah?
Hujan Deras, Drainase Buruk, dan Luapan Kali Bekasi
Menurut laporan BPBD Kota Bekasi, banjir mulai terjadi pada Jumat malam (11/4) akibat intensitas hujan yang tinggi sejak sore hari, dan diperparah oleh luapan Kali Bekasi serta saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air.
Tujuh kecamatan yang terdampak meliputi:
Kecamatan Bekasi Utara
Kecamatan Bekasi Selatan
Kecamatan Jatiasih
Kecamatan Pondok Gede
Kecamatan Rawalumbu
Kecamatan Medansatria
Kecamatan Mustikajaya
Beberapa titik bahkan tercatat dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter, terutama di kawasan perumahan padat penduduk seperti Pondok Gede Permai dan Bumi Bekasi Baru.
Respons Cepat Pemerintah
Pemerintah Kota Bekasi melalui BPBD telah menurunkan tim evakuasi, perahu karet, dan logistik ke titik-titik rawan. Hingga Sabtu pagi, lebih dari 1.500 warga telah dievakuasi ke lokasi pengungsian sementara seperti gedung sekolah dan masjid setempat.
Wali Kota Bekasi juga telah mengeluarkan peringatan dini kepada warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai dan daerah rendah untuk meningkatkan kewaspadaan. "Kami sudah aktifkan posko siaga banjir dan akan terus memantau perkembangan cuaca serta potensi hujan lanjutan," ujarnya.
Masalah Tahunan yang Tak Kunjung Selesai?
Bekasi memang dikenal sebagai salah satu daerah yang rawan banjir, terutama akibat kombinasi dari:
Alih fungsi lahan yang masif
Minimnya ruang resapan air
Pemukiman yang padat di sekitar sungai
Kurangnya perawatan saluran air dan sampah
Para ahli tata kota menyebutkan bahwa selama tidak ada perencanaan infrastruktur jangka panjang dan reformasi tata ruang, banjir akan menjadi langganan tahunan.
Apa yang Bisa Dilakukan Warga?
Pindahkan barang berharga dan penting ke tempat yang lebih tinggi.
Simpan dokumen penting dalam plastik kedap air.
Pantau informasi dari BMKG dan BPBD secara berkala.
Siapkan tas darurat berisi makanan, pakaian, dan obat-obatan.
Pemerintah Diminta Lebih Serius
Warga Bekasi kini berharap lebih dari sekadar evakuasi dan bantuan darurat. "Setiap tahun kami selalu kebanjiran. Mau sampai kapan begini terus?" kata salah satu warga Jatiasih dengan nada kecewa.
Pengamat kebijakan publik pun mendorong adanya kolaborasi serius antara pusat, daerah, dan masyarakat untuk mengatasi banjir secara struktural, bukan hanya reaktif.