Bali Waterbom Berpotensi Menjadi Taman Air Terbesar dan Ramah Lingkungan di Dunia
Tanggal: 21 Apr 2024 21:55 wib.
Waterbom, taman air terkenal di Bali, bertujuan untuk mencapai nol emisi bersih pada tahun 2033, menandakan komitmennya terhadap keberlanjutan dalam industri pariwisata.
Di bawah kepemimpinan CEO Sayan Gulino, taman tersebut berencana untuk menggunakan sumber energi terbarukan 100% dan mengimbangi lebih banyak emisi karbon daripada yang dihasilkannya. Berkolaborasi dengan konsultan lingkungan Eco-Mantra, Waterbom telah mencapai kemajuan signifikan, mencapai tingkat daur ulang 95% pada tahun 2024.
Inisiatif ini sejalan dengan filosofi budaya Bali yaitu Tri Hita Karana, yang menekankan keselarasan antara manusia, para dewa, dan dunia alam. Keterkaitan pribadi Gulino dengan lingkungan Bali mendorongnya untuk menetapkan standar keberlanjutan, menunjukkan bahwa tujuan iklim yang ambisius dapat dicapai oleh setiap bisnis.
Dengan komitmen untuk mencapai nol emisi bersih, Waterbom berpotensi menjadi taman air paling berkelanjutan di dunia. Keberhasilan mereka dalam mencapai tingkat daur ulang yang tinggi dan rencana penggunaan energi terbarukan menunjukkan bahwa keberlanjutan harus menjadi fokus utama dalam pengembangan pariwisata di Bali.
Berbicara tentang keberlanjutan dalam pariwisata Bali, penting untuk mencatat bahwa pulau ini telah menghadapi tekanan yang signifikan karena industri pariwisata yang berkembang pesat. Dengan lalu lintas wisata yang tinggi, terutama sebelum pandemi global, keberlanjutan telah menjadi isu krusial bagi pulau ini.
Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran global tentang dampak perubahan iklim, pemilih-pemilik bisnis di Bali perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga lingkungan dan keindahan alam pulau ini. Waterbom, dengan inisiatif keberlanjutannya, memberikan contoh yang sangat baik bagi bisnis lain di Bali dan di seluruh dunia.
Dalam perjalanan menuju keberlanjutan, Waterbom juga memperhatikan aspek sosial dan budaya. Mereka memberdayakan masyarakat setempat dengan program-program pelatihan dan pengembangan, menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, dan mendukung keberlanjutan ekonomi yang berbasis pada nilai-nilai lokal.
Dengan ini, Waterbom tidak hanya menjadi taman air terbaik di Bali, tetapi juga menjadi agen perubahan yang positif dalam upaya menjaga keberlanjutan pulau ini. Semoga langkah-langkah menuju keberlanjutan yang diambil oleh Waterbom menjadi inspirasi bagi bisnis lain di sektor pariwisata untuk mengikuti jejak mereka.
Sementara itu, upaya Waterbom dalam meraih keberlanjutan di industri pariwisata hanya merupakan salah satu contoh dari semakin banyaknya inisiatif keberlanjutan di Bali. Pulau ini telah menjadi pusat untuk pengembangan teknologi dan strategi keberlanjutan, yang bertujuan untuk menjaga lingkungan alam dan membangun pariwisata berkelanjutan. Langkah-langkah konkrit seperti penggunaan energi terbarukan dan manajemen limbah yang efektif dapat menjadi contoh yang diadopsi oleh bisnis lain di sektor pariwisata di Bali.
Waterbom bukan hanya akan menjadi taman air paling berkelanjutan di dunia, tetapi juga akan menjadi pendorong utama untuk mengubah paradigma pariwisata di Bali. Keberlanjutan telah menjadi prasyarat mutlak bagi perkembangan pariwisata di era modern, dan inisiatif Waterbom menunjukkan bahwa melangkah menuju keberlanjutan bukanlah suatu kemustahilan, tetapi sebuah keharusan bagi bisnis pariwisata masa depan.