Bahlil Siap Ajukan Revisi Disertasinya di UI Terkait Polemik Akademik

Tanggal: 8 Mar 2025 14:57 wib.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan niatnya untuk mengajukan perbaikan disertasi yang belakangan menjadi perdebatan hangat. Hal ini menyusul keputusan yang diambil dalam rapat pleno Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Indonesia (UI), di mana Bahlil diminta untuk melakukan revisi terhadap karya akademis yang telah dihasilkannya.

Sebagai mahasiswa program Doktor di Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI, Bahlil mengaku belum menerima informasi resmi mengenai keputusan tersebut. "Saya tidak tahu persis. Yang pasti, saya adalah mahasiswa di sini, dan apa pun keputusan dari UI, saya akan mengikutinya," kata Bahlil ketika tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Jumat.

Kedatangan Bahlil ke Istana adalah untuk memenuhi undangan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Dalam wawancaranya dengan para jurnalis, Ia sekali lagi menegaskan komitmennya untuk mengikuti hasil keputusan terkait kelanjutan gelar doktor yang diperolehnya dari kampus ternama itu.

Ia juga menegaskan bahwa ia akan mengajukan revisi terhadap disertasinya. "Yang saya ketahui, memang ada perbaikan yang harus dilakukan, dan kita akan memperbaikinya, karena saya memang belum mengajukan perbaikan itu," jelasnya. Saat ditanya mengenai kemungkinan untuk mengulang disertasinya, Bahlil dengan tegas membantahnya, merujuk rekomendasi yang muncul dalam risalah Dewan Guru Besar (DGB) UI yang menyelenggarakan sidang etik untuk menindaklanjuti pembekuan gelar doktor yang diberikan kepadanya.

Sementara itu, Universitas Indonesia sendiri memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada semua pihak yang terlibat dalam kasus ini, termasuk Bahlil. Rektor UI, Heri Hermansyah, mengungkapkan bahwa pembinaan tersebut melibatkan promotor, co-promotor, direktur, dan kepala program studi, serta Bahlil sebagai mahasiswa yang terkait, dengan pendekatan yang proporsional terhadap pelanggaran akademik dan etik yang terjadi.

Heri menjelaskan bahwa pembinaan ini mencakup sejumlah langkah, antara lain penundaan kenaikan pangkat untuk waktu tertentu, permintaan maaf kepada civitas akademika, dan peningkatan kualitas disertasi serta publikasi ilmiah. Dengan langkah ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan yang signifikan dalam kualitas karya akademik dan mempertahankan integritas institusi pendidikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved