Sumber foto: google

Bahlil Sebut Karyawan Starlink di RI Ada 3 Orang, Investasinya Rp 30 M

Tanggal: 13 Jun 2024 07:44 wib.
Starlink resmi beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024, pasca diresmikan Elon Musk dan Presiden Joko Widodo di Bali. Menurut Bahlil Investasi Starlink di Indonesia mencapai Rp 30 miliar. Lebih lanjut, Bahlil mengungkap tenaga kerja Starlink di Indonesia yang terdaftar sejumlah 3 orang. Namun, ia tak merinci lebih lanjut terkait detail operasional Starlink.

Starlink resmi beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024, pasca diresmikan Elon Musk dan Presiden Joko Widodo di Bali. Dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ditanya oleh anggota Komisi VI DPR, Dedi Sitorus, terkait investasi Starlink di Indonesia."Saya jujur Starlink ini menurut Online Single Submission (OSS), investasinya Rp 30 miliar," ujar Bahlil, Selasa (11/6/2024).

OSS merupakan perizinan usaha elektronik yang diterbitkan lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/walikota kepada entitas bisnis. Lebih lanjut, Bahlil mengungkap tenaga kerja Starlink di Indonesia yang terdaftar sejumlah 3 orang. Namun, ia tak merinci lebih lanjut terkait detail operasional Starlink."Saya takut nanti akhirnya melahirkan multi interpretasi," kata dia.

Sebagai informasi, ada beberapa isu yang muncul dari hadirnya Starlink di Indonesia. Layanan internet berbasis satelit itu dinilai bisa mengancam pemain lokal karena menyediakan layanan direct-to-cell atau langsung menyambung ke HP warga RI dengan mekanisme bisnis B2C. Selanjutnya, Starlink juga diklaim melakukan perang harga (predatory pricing) dengan menggelar diskon penjualan alat. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengusulkan pemerintah meninjau ulang lisensi Starlink, serta mengambil tindakan tegas untuk memperhatikan kepatuhan terhadap aturan dan kondisi yang telah ditetapkan.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan bahwa Starlink berbisnis di Indonesia dengan mematuhi semua regulasi yang berlaku, sama seperti pemain telekomunikasi lainnya. Starlink dikatakan tidak diperlakukan khusus atau diberi karpet merah. Antara lain, Starlink sudah memenuhi Uji Laik Operasi (ULO), membangun Network Operation Center (NOC) di Cibitung dan Karawang, serta dipastikan membayar pajak sesuai ketentuan.

Hal ini memunculkan sejumlah pro dan kontra dari pihak-pihak yang terkait dengan industri telekomunikasi di Indonesia. Meskipun begitu, dapat dipastikan bahwa kehadiran Starlink di Indonesia menjadi langkah penting dalam menjembatani kesenjangan akses internet di berbagai wilayah di Indonesia.

Kehadiran Starlink di Indonesia, sebagaimana disebutkan oleh Bahlil Lahadalia, membawa dampak yang cukup signifikan. Investasi sebesar Rp 30 miliar serta keberadaan 3 karyawan Starlink di Indonesia menjadi awal yang menarik bagi pengembangan teknologi telekomunikasi di Tanah Air. Adapun siapakah ketiga karyawan tersebut, bagaimana dampaknya terhadap industri telekomunikasi Indonesia, serta upaya pemerintah dalam mengawasi kehadiran perusahaan teknologi asing semacam Starlink, tetap menjadi perhatian utama dalam perbincangan terkait topik ini.  
Copyright © Tampang.com
All rights reserved