Awan Lokal Tumbuh, Suhu Minimum di Bandung Mulai Naik Lagi
Tanggal: 25 Jul 2024 07:54 wib.
Suhu udara di Bandung, Jawa Barat, mulai mengalami kenaikan sejak seminggu terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca cerah berawan di wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya, pada 24-26 Juli 2024. Meskipun demikian, potensi hujan ringan dalam skala lokal dan angin kencang masih berpotensi terjadi di beberapa daerah, demikian disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 24 Juli 2024.
Hasil observasi dinamika cuaca pada skala regional yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan adanya anomali suhu permukaan air laut di perairan wilayah Jawa Barat yang sedikit lebih hangat dari biasanya. Kondisi ini menjadikan faktor pendorong pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.
Analisis pola angin juga menunjukkan dominasi angin timuran atau monsun Australia di wilayah Bandung Raya, yang membawa massa udara dingin dan kering. Secara umum, angin bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan berkisar 5-20 kilometer per jam.
Selain angin, awan juga mempengaruhi suhu dingin yang dirasakan pada malam hingga pagi. Kehadiran awan dapat mengurangi proses pendinginan yang cepat pada malam hingga pagi hari. Pada siang hari, sedikit tutupan awan menyebabkan sinar matahari terasa lebih terik.
Saat langit mulai gelap, radiasi panas yang tertahan di permukaan bumi dilepaskan langsung ke angkasa, sehingga menyebabkan udara menjadi lebih dingin dengan cepat. Namun, kehadiran awan di langit mampu mengurangi proses pendinginan ini, sehingga suhu udara tidak turun begitu signifikan.
Berdasarkan catatan BMKG, suhu terendah di Bandung tercatat pada tanggal 15 Juli 2024 sebesar 16,2 derajat Celsius. Namun, pada hari-hari selanjutnya, suhu minimum mulai mengalami kenaikan perlahan. Pada 17 Juli, suhu minimum naik menjadi 18,8 derajat, sementara pada 18 dan 19 Juli berturut-turut mencapai 19,8 derajat dan 18,0 derajat. Meskipun sempat kembali turun pada 21 Juli menjadi 17,6 derajat, namun suhu minimum kembali naik pada 22 Juli (18,4 derajat), 23 Juli (19,4 derajat), dan 24 Juli (19,2 derajat).
Berdasarkan prakiraan BMKG, pada Kamis, 25 Juli, suhu udara di Bandung diperkirakan berkisar antara 19,0 hingga 30,4 derajat Celsius, dengan tingkat kelembapan mencapai 45 hingga 90 persen. Arah angin diperkirakan bertiup dari tenggara dengan kecepatan 5-19 kilometer per jam. Sementara itu, pada Jumat, 26 Juli, suhu udara diperkirakan berkisar antara 18,4 hingga 30,2 derajat, dengan kelembapan udara mencapai 50-90 persen, dan arah angin tetap bertiup dari tenggara dengan kecepatan 5-18 kilometer per jam.
Tingginya kelembapan udara dapat membuat suhu udara terasa lebih panas. Saat suhu udara mulai naik, penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Terlebih lagi, para pekerja yang bekerja di luar ruangan perlu memperhatikan kondisi cuaca agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh suhu udara yang ekstrem.