Sumber foto: website

Atasi Pengangguran, Kang Emil Siapkan Program SMK Binaan Perusahaan

Tanggal: 10 Nov 2024 05:39 wib.
Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Nomor Urut 1, Ridwan Kamil, menegaskan tekadnya untuk menuntaskan pengangguran di Jakarta. Upaya ini diwujudkan melalui program SMK binaan perusahaan besar. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, telah mengungkapkan hal ini dalam acara "Diskusi & Kolaborasi Pelajar dan Anak Muda Jakarta!" yang diselenggarakan di Kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, pada Sabtu (9/11/2024).

Menurut Kang Emil, program SMK binaan perusahaan besar akan menjadi solusi bagi pengangguran di Jakarta. Dia berencana untuk mengintegrasikan SMK dengan perusahaan besar sehingga lulusan SMK dapat langsung bekerja. Konsep ini telah pernah diterapkan pada masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat. Dengan demikian, Kang Emil yakin bahwa program ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi angka pengangguran di DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Kang Emil menjelaskan bahwa konsep SMK binaan perusahaan atau koorporasi merupakan salah satu upayanya untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap terjun ke dunia industri. Dia menyebutkan bahwa SMK yang diasuh oleh perusahaan-perusahaan korporasi seperti Shopee, Microsoft, Samsung, Hyundai, dan lain sebagainya, yang pernah menjadi program yang dia lakukan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Menyikapi permasalahan pengangguran, Kang Emil menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat menciptakan sekitar satu juta lapangan pekerjaan. Dengan demikian, lulusan SMK akan memiliki peluang kerja yang lebih luas dan tidak terlalu banyak mengalami pengangguran. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sektor informal dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia potensial dalam pembangunan ekonomi daerah.

Strategi yang diterapkan oleh Kang Emil merupakan langkah proaktif dalam menangani masalah pengangguran. Integrasi antara dunia pendidikan dan dunia industri diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas bagi generasi muda, serta meningkatkan daya saing industri di wilayah DKI Jakarta. Hal ini juga akan membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan mengurangi disparitas sosial di tingkat lokal.

Dalam kerangka pembangunan ekonomi yang inklusif, pemberdayaan tenaga kerja melalui program-program pendidikan vokasi merupakan strategi yang efektif dalam mengurangi jumlah pengangguran. Dengan adanya kemitraan antara sekolah menengah kejuruan dengan perusahaan-perusahaan besar, lulusan SMK akan memiliki kesempatan lebih besar untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

Upaya yang dilakukan oleh Kang Emil ini juga sejalan dengan arah pembangunan ekonomi yang tengah digencarkan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Keterlibatan perusahaan-perusahaan besar dalam pengembangan program pendidikan kejuruan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja.

Selain itu, keberadaan SMK binaan perusahaan juga dapat memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri, serta memungkinkan transfer pengetahuan dan keterampilan yang lebih konkret sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, lulusan SMK akan semakin siap dan relevan dalam menghadapi tuntutan pasar kerja yang dinamis.

Dalam konteks globalisasi dan revolusi industri 4.0, kebutuhan akan SDM yang handal dan terampil semakin meningkat. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi melalui program SMK binaan perusahaan merupakan langkah yang sangat tepat. Dengan adanya kerjasama yang kuat antara sekolah dan perusahaan, diharapkan dapat terwujud harmonisasi antara kebutuhan dunia industri dengan kemampuan tenaga kerja yang dihasilkan oleh SMK.

Kang Emil telah menunjukkan komitmennya dalam mengatasi permasalahan pengangguran dengan menyusun program SMK binaan perusahaan. Langkah progresif ini memiliki dampak yang positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang hendak memasuki dunia kerja. Integrasi antara sekolah dan industri akan menjadi landasan yang kokoh dalam membangun fondasi ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam konteks ini, penguatan kerjasama antara pemerintah daerah, institusi pendidikan vokasi, dan perusahaan-perusahaan besar juga perlu terus dijaga. Sinergi yang kuat antara ketiga pihak ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem pendidikan dan pelatihan yang responsif terhadap kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, program-program SMK binaan perusahaan akan dapat memberikan manfaat yang besar dalam mengurangi angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved