Sumber foto: website

Armada Minim dan Angin Kencang Jadi Kendala Pemadaman Pasar Comboran Malang

Tanggal: 14 Sep 2024 05:30 wib.
Angin kencang dan kurangnya armada pemadam kebakaran yang memadai menjadikan proses pemadaman api di Pasar Comboran Malang menjadi sulit. Pasar yang memiliki akses titik api di lantai tiga dengan ketinggian lebih dari 7 meter membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk merespons secara efektif.

Kepala Operasional UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang, Anang Yuwono, mengungkapkan bahwa kekurangan armada menjadi salah satu faktor utama yang membuat proses pemadaman api di Pasar Comboran sulit dilakukan. Pihaknya tidak memiliki unit mobil Damkar Bronto Skylift, yang mampu menjangkau titik api di ketinggian lebih dari 7 meter. Hal ini menyebabkan petugas kesulitan dalam menangani kebakaran yang terjadi di lantai dua dan tiga pasar.

"Titik api di lantai dua dan tiga berada pada ketinggian lebih dari 7 meter. Pasukan saya tidak bisa langsung naik ke atas, kami harus berhati-hati dalam upaya pemadaman yang dilakukan," kata Anang Yuwono ketika ditemui di lokasi kebakaran.

Kurangnya armada yang dapat menjangkau tempat kejadian membuat petugas harus mencari cara lain untuk memadamkan api. Mereka terpaksa melakukan pemadaman secara manual dengan menaiki bangunan dari lantai satu hingga lantai tiga. Selain itu, kondisi dalam bangunan yang masih panas dan sulit diakses karena adanya arus listrik juga semakin mempersulit proses pemadaman.

"Tadi sempat tersengat listrik tapi tidak terlalu berbahaya, hanya membuat petugas saya kaget. Titik kebakaran bermula di lantai dua, namun angin kencang membuat kobaran api cepat merambat ke atas," terang Anang.

Anang menegaskan bahwa seharusnya proses pemadaman api di bangunan yang tinggi menggunakan armada Damkar Bronto Skylift yang memiliki ketinggian lebih dari 10 meter. Namun, sayangnya armada Damkar Kota Malang tidak dilengkapi dengan fasilitas tersebut.

"Kita seharusnya memiliki armada Bronto Skylift yang dapat mendukung proses pemadaman di bangunan setinggi ini. Namun, karena armada yang tersedia terbatas, proses pemadaman harus dilakukan secara manual dengan menggunakan selang air," tambahnya.

Meskipun puluhan petugas Damkar masih berupaya memadamkan api di lokasi kebakaran, kepulan asap dari area dalam bangunan tetap terlihat. Inilah yang menunjukkan bahwa proses pemadaman masih belum sepenuhnya berhasil meskipun titik api dari luar bangunan sudah berhasil dipadamkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved