Apple Belum Memiliki Pabrik di Indonesia: Ini Menimbulkan Pertanyaan bagaimana Apple dapat menjual produknya Indonesia?
Tanggal: 1 Mei 2024 22:48 wib.
CEO dari Apple, Tim Cook, telah mengunjungi Indonesia untuk merencanakan investasi senilai 1,6 triliun Rupiah dalam pembangunan pabrik dan toko resmi Apple di sini. Meskipun demikian, rencana ini menimbulkan kontroversi mengenai apakah Apple benar-benar akan berinvestasi sepenuhnya di Indonesia atau hanya sekadar meninggalkan jejak.
Kunjungan Tim Cook disambut hangat oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan untuk membahas rencana investasi Apple. Berita ini membuat masyarakat merasa senang karena mereka akhirnya dapat membeli produk Apple secara langsung tanpa melalui distributor.
Namun, ada pandangan lain bahwa nilai investasi 1,6 triliun Rupiah terlalu kecil. Jumlah ini belum cukup untuk membangun pabrik atau toko resmi Apple di Indonesia. Perbandingan dengan Vietnam menunjukkan angka investasi yang jauh lebih besar, yaitu 225 triliun Rupiah.
Pertanyaan muncul mengenai alasan Apple hanya menginvestasikan jumlah yang relatif kecil di Indonesia. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Apple mungkin tidak memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk berinvestasi di Indonesia. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi salah satu hal penting dalam hal ini. Perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia diwajibkan untuk menggunakan sejumlah komponen lokal.
Namun, Apple belum memiliki pabrik di Indonesia. Ini menimbulkan pertanyaan bagaimana Apple dapat menjual produknya di Indonesia selama ini tanpa mematuhi aturan TKDN. Ada penekanan bahwa tidak hanya bahan baku yang harus berasal dari dalam negeri, tetapi juga pengembangan, teknologi, dan edukasi.
Nilai TKDN untuk smartphone 4G hingga 5G saat ini minimal 35%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan harus memenuhi persyaratan ini untuk menjual produk di Indonesia. Namun, pada kenyataannya, investasi Apple di Indonesia tergolong minim jika dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya seperti Samsung, Huawei, dan Xiaomi yang telah membangun pabrik di Indonesia dan memberikan kontribusi langsung pada lapangan kerja dan pendidikan bagi masyarakat lokal.
Indonesia telah kalah bersaing dengan Vietnam dalam menarik investasi Apple. Vietnam berhasil mengamankan investasi sebesar 225 triliun Rupiah, sementara Indonesia hanya mendapat 1,6 triliun Rupiah. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah konflik antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang membuat perusahaan-perusahaan teknologi cenderung mencari alternatif pabrik di luar Tiongkok.